MasukDaftarHalaman Saya
Pengasuhan Anak
4 Cara Praktis untuk Membentuk Kelekatan Bersama Anak
Dibaca 1165
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Banyak sekali para ayah dan ibu yang penasaran. Apakah hubungan kelekatan bersama anak Anda sudah terbentuk? Dan bagaimana cara supaya membentuk kelekatan yang kuat? Berikut ini 4 cara praktis untuk membentuk kelekatan bersama sang buah hati.

Terbentuknya kelekatan bersama anak, jika didefinisikan ke dalam satu kalimat, adalah ketika ‘anak merasakan kasih sayang’. Kelekatan dapat terbentuk dengan stabil ketika anak mendapatkan kasih sayang dari orangtuanya dan rasa sayang yang ditunjukkan selalu sama.

Hal apa yang saja yang diperlukan agar anak merasakan kasih sayang dari orangtua?

(1) Ekspresikan perasaan Ayah dan Ibu!

Hal terpenting dalam pembentukan kelekatan yaitu mengekspresikan rasa kasih sayang kepada anak. Rasa kasih sayang ini tidak perlu ditunjukkan dengan membelikan mainan yang mahal atau mengajak anak bermain ke suatu tempat. Cara terbaik yaitu dengan mengekspresikan perasaan Anda kepada anak secara terus menerus.

Seringlah memberikan sentuhan kasih sayang kepada anak. Peluklah anak dengan lembut dan ucapkan kata sayang kepada anak setidaknya satu kali sehari. Seringlah mengajak anak bercakap-cakap dan dengarkan apa yang diucapkan oleh anak. Saat anak sedang berbicara, sebaiknya Anda juga memberikan respons yang antusias. Bagus juga jika Anda sering mengajak anak bermain bersama. Saat Anda kesulitan memilih permainan, biarkan anak memilih sendiri permainan dan ajaklah anak bermain permainan yang telah dipilihnya.

Di saat Anda tidak tahu harus bagaimana mengajak anak bermain, mulailah dengan Anda berada di ruangan yang sama bersama si kecil. Biarkan anak terbiasa dengan keberadaan Anda. Anak tidak harus selalu bermain bersama dengan Anda. Ayah boleh membaca buku di samping anak, ibu memasak, dan di waktu yang bersamaan, anak dapat bermain dengan mainannya. Waktu yang dihabiskan bersama si kecil saja sudah cukup dapat membuat anak merasakan kasih sayang dari ayah dan ibu.

(2) Selalu menunjukkan respons kepada anak

Sangatlah penting agar Anda memberikan respons kepada anak saat ia mengekspresikan atau menunjukkan sesuatu. Terimalah bahwa anak juga merupakan sosok manusia yang ingin mengekspresikan dirinya dengan bebas. Sikap orangtua yang mendengarkan cerita anak juga merupakan bukti bahwa anak mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtuanya.

Saat orangtua dapat membaca perasaan dan bertindak dengan sigap atau merespons permintaan anak, ia akan menganggap bahwa ‘Ayah dan Bunda selalu mendengarkan ucapanku dengan seksama’. Hal yang terpenting yaitu orangtua tidak menunjukkan sikap yang berubah-ubah hanya karena mengikuti perasaan hati.

Saat perasaan Anda sedang baik, Anda mengabulkan segala keinginan anak, tetapi di saat perasaan Anda sedang kurang baik, Anda menunjukkan sikap tidak memperdulikan permintaan anak, kalau begini anak tidak akan bisa memahami sikap ayah dan ibu yang sebenarnya.

Selain itu, Anda dapat melukai perasaan hati anak. Jika Anda memberikan tanggapan yang negatif kepada anak, Anda dapat melukai kelekatan dan harga diri si kecil.

- Ketika anak meminta bantuan, Anda menunjukkan kritik seperti "Tuh, betul kan! Bunda sudah tahu, kamu pasti akan meminta bantuan Bunda."
- Memberikan tanggapan negatif kepada anak
- Membuat anak merasa bersalah
- Saat anak menanyakan sesuatu karena rasa penasaran, Anda tidak perduli dengan berkata "Bunda sibuk, nanti saja ya."
- Merendahkan niat baik anak
- Menekankan kekurangan anak secara terus menerus dan mengancam anak

Semua tindakan di atas pasti memberikan luka yang dalam pada diri anak. Setelah ia dewasa nanti, ia dapat meniru sikap yang sama kepada anaknya nanti. Menghargai anak sebagai manusia dengan memberikan ucapan-ucapan yang baik kepada anak sangatlah penting. Saat anak merasakan sendiri bahwa dirinya dihargai oleh orangtuanya, maka kelekatan pun akan lebih terbentuk dengan baik.

(3) Berikan kesempatan kepada anak untuk berusaha sendiri

Anak juga memiliki hak untuk mengungkapkan dan menentukan pendapatnya sendiri. Jika Anda sering memberikan kesempatan kepada anak untuk berusaha sendiri, maka kepercayaan kepada orangtua akan tertanam lebih dalam.

Anak dapat mengumpulkan dan menginterpretasi informasi-informasi yang ia dapatkan saat mengamati lingkungan yang ada di sekitarnya. Setelah melewati usia 18 bulan, anak mulai memiliki rasa untuk mengungkapkan pendapat sendiri dan semakin memiliki rasa penasaran yang tinggi.

Cara terbaik untuk menghargai pendapat si kecil yaitu dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk mengamati lingkungan di sekitarnya, membantu anak mencoba pengalaman-pengalaman baru, membiarkan anak mencoba untuk mengekspresikan perasaan dan pemikirannya sendiri.

Memberikan kesempatan anak mencoba ‘trial and error’ dapat mempererat kelekatan bersama si kecil.

(4) Ayah dan ibu perlu mengatur perasaan diri

Pada masa pembentukan kelekatan, tidak hanya permintaan anak, tetapi juga perasaan atau emosi orangtua yang sangat sensitif. Bergantung pada sikap atau perasaan apa yang diperlihatkan oleh orangtua, anak dapat merasa stabil atau justru merasa cemas. Jika emosi orangtua dan hubungan bersama orang-orang yang ada di sekitar terbentuk stabil, maka kelekatan yang aman juga dapat turut terbentuk. Tetapi, jika orangtua menunjukkan emosi yang tidak stabil dan bersikap plin-plan, maka anak juga pasti akan merasakan kecemasan yang Anda tunjukkan.

Sama saja dengan hubungan pernikahan. Untuk membentuk kelekatan yang aman bersama anak, maka hubungan pernikahan juga harus dijaga dengan stabil. Ketika Anda sering menunjukkan hubungan keluarga yang tidak harmonis dan tidak stabil, anak juga bisa merasakan kecemasan yang Anda tunjukkan. Hubungan pernikahan harus stabil agar anak dapat merasakan perasaan yang aman dari kedua belah pihak.

Bahan pertimbangan
Konten Chai's Play tidak hanya terbatas diterapkan oleh ibu saja. Ayah, anggota keluarga lain, pengasuh dan para pendidik PAUD bisa mempraktikkannya juga.
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Bagaimana dengan konten ini?