MasukDaftarHalaman Saya
Pengasuhan Anak
5 Hal yang Harus dilakukan Orangtua untuk Membangkitkan Harga Diri Anak Usia 4 Tahun
Komentar 2
Dibaca 3054
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Terkadang tanpa disadari, anak-anak usia 4 tahun sedang mencari jati dirinya. Selain itu, anak memiliki keinginan untuk mendengar kata ‘kamu anak yang baik’, ‘kamu anak yang hebat’ dari orang lain. Sehingga, terkadang sikap anak ini dapat mengundang tawa bagi para orang dewasa.

“Bunda, Chai sudah bisa melompat tinggi dong~ Hebat kan?!”
“Sepatu Chai warna biru! Keren kan?!”
“(Meletakkan gelas minumannya sendiri ke atas meja dan mengekspresikan rasa bangga) Bunda, lihat aku habis ngapain?!”

Pada situasi seperti ini, orangtua perlu mengakui dan menghargai ‘rasa bangga’ yang ditunjukkan oleh si kecil. Dengarkanlah dan tanggapi secara positif! Dengan melihat tanggapan positif dari ayah dan ibu, si kecil akan berpikir bahwa ‘aku adalah anak yang baik’.

Jika harga diri anak terbentuk dengan baik pada saat ia berusia 4 - 5 tahun, maka anak akan bisa melawan kesulitan pada masa sekolah dan juga mengetahui langkah-langkah untuk melewati dunia yang berbahaya bagi dirinya.

Maka dari itu, apa sajakah peran ayah dan ibu untuk meningkatkan harga diri anak Anda yang berusia 4 tahun?

Berikan tugas/misi kepada anak agar ia dapat merasakan keberhasilan saat menyelesaikannya

Berikan tugas kecil yang dapat dilakukan dengan mudah oleh anak. Dan saat anak berhasil melakukannya, berikan pujian bahwa ia sudah bertanggung jawab dengan baik. Ketika si kecil berhasil menjalankan tugasnya, ia akan beranggapan bahwa ‘aku sudah membantu Ayah dan Bunda!’. Kesadaran bahwa dirinya sendiri dapat membantu orang lain akan berpengaruh terhadap harga dirinya. Berikanlah tugas yang tingkat kesulitannya semakin meningkat secara perlahan.

② Pujilah proses, bukan hasil

“Chai sudah berusaha dengan sungguh-sungguh!”
“Padahal kan susah, tapi Chai hebat sekali, gak menyerah sekalipun!”

Pujian terhadap proses di mana anak sudah berusaha sampai akhir lebih efektif ketimbang memberikan pujian terhadap hasil akhir seperti ucapan “Pintar sekali!”, “Keren!”. Pujian yang menekankan terhadap proses dapat mendorong keinginan anak untuk terus berusaha lagi pada kesempatan lainnya dan ia juga akan berusaha untuk mengatasi masalahnya sendiri ketika melakukan kesalahan. Sedangkan, pujian yang menekankan terhadap hasilnya saja dapat membuat anak memiliki rasa persaingan yang kuat dengan teman-temannya. Dengan begitu, selanjutnya ia cenderung memilih tugas-tugas yang mudah untuk menghindari kesalahan.

③ Hadiahkan anak berjuta pengalaman

Ajaklah si kecil mengunjungi tempat-tempat baru, mencoba hobi baru, dan berbagai kesempatan lainnya. Ketika anak dapat melakukan beragam hal, mencoba banyak hal, maka nantinya ia akan menganggap dirinya dapat berhasil menguasai segala hal.

Seiring berkembangnya perbendaharaan kosakata dan daya ingat anak berusia 4 tahun, ia pun akan senang berbicara. Dengarkan dengan baik apa yang diceritakan dan dirasakan oleh si kecil!

④ Luangkan waktu makan bersama dan bermain bersama seluruh anggota keluarga

Saat berusia 4 tahun, kegiatan yang dapat dilakukan sendiri oleh anak akan semakin bertambah, sehingga bantuan dari orangtua pun akan semakin berkurang. Ini semakin terlihat, khususnya ketika muncul adik kecilnya. Ayah dan ibu mungkin berpendapat bahwa tidak apa-apa mempercayakan dan membiarkan si kecil bermain sendiri karena ia sudah terbiasa. Tapi, anak usia 4 tahun juga hanyalah anak kecil yang masih membutuhkan uluran tangan orangtua dan juga ikatan batin bersama keluarga.

Jangan membuat anak menganggap dirinya ‘sendiri’. Biarkan ia merasakan kehangatan ketika ia merasakan indahnya hidup bersama ‘keluarga’, agar rasa kepercayaan dirinya tumbuh. Melalui kegiatan membuat sesuatu bersama keluarga, bermain bersama, bercakap-cakap seru sambil makan bersama, anak tidak akan merasakan kesendirian, tetapi ia pasti akan merasakan pelukan hangat keluarganya.

5. Janganlah meminta anak untuk menjadi sempurna

Seiring dengan si kecil yang bertambah besar, tidak dipungkiri bahwa ekspektasi orangtua terhadap anak akan semakin membesar pula. Jika Anda serakah ingin anak besar menjadi sosok yang Anda inginkan, maka pada akhirnya, hanya akan membebani anak saja.

Ketika anak mengalami kegagalan atau kekalahan, hiburlah anak dengan ucapan "Tidak apa-apa, kamu sudah berusaha sekuat tenaga!", "Lain kali kita bisa coba lagi~". Dengan begitu, anak akan merasa lebih stabil dan akan berusaha untuk mencoba kesempatan lainnya.

Bahan pertimbangan
Konten Chai's Play tidak hanya terbatas diterapkan oleh ibu saja. Ayah, anggota keluarga lain, pengasuh dan para pendidik PAUD bisa mempraktikkannya juga.

MomJesdonlebih dari setahun yang lalu
Terimakasih 🙏

Kirananananalebih dari setahun yang lalu
Terima kasih Chai
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Bagaimana dengan konten ini?