MasukDaftarHalaman Saya
Pengasuhan Anak
4 Perilaku yang Dapat Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Anak Anda
Dibaca 1002
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Ketika anak Anda berusia 4 tahun, ia dapat mengekspresikan pikirannya dalam kalimat yang panjang. Anak mengeluarkan berbagai macam jenis kata dan kosakata yang disimpannya di dalam kepala.

Namun, anak masih belum pintar untuk menentukan dalam situasi yang bagaimana mengkombinasikan dan menyalurkan sumber daya bahasa yang dimilikinya. Ada kalanya, ada ketidaksesuaian antara bagian depan dan belakang perkataan anak.

Mengapa kemampuan anak berkomunikasi itu penting?

Kemampuan berkomunikasi yang baik adalah kemampuan untuk menyampaikan sesuatu secara efektif, dengan menyesuaikan situasi dan mempertimbangkan keadaan pendengarnya.

Untuk melakukan hal tersebut, anak harus bisa menggunakan berbagai kata dan ekspresi yang tersembunyi di kepala anak. 

Anda harus mengajarkan kemampuan berkomunikasi yang efektif pada anak Anda dengan mengajarkan cara berbicara dan berdialog dengan orang lain.

[4 sikap yang meningkatkan kemampuan berkomunikasi anak Anda]

1. Ubah bahasa negatif menjadi bahasa positif

Ada pepatah yang mengatakan bahwa ‘kekuatan positif’ mengubah dunia, ini artinya adalah bahwa satu kata positif memiliki kekuatan yang besar. Jika Anda mengungkapkan banyak kata-kata negatif, secara alamiah Anda akan memiliki cara berpikir pesimistis dan hasilnya Anda akan lebih mudah menyerah daripada berusaha untuk membuat sesuatu hal yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Jika anak Anda menggunakan banyak ekspresi bahasa negatif, ubahlah ke dalam ekspresi bahasa positif. Melalui cara berdialog orangtuanya, anak dapat memahami cara mengekspresikan bahasa positif.

2. Ajarkan sikap mendengarkan dengan seksama

Hal pertama yang harus diperhatikan untuk berkomunikasi efektif adalah sikap ‘mendengarkan’. Untuk mengajarkan sikap ‘mendengarkan’ pada anak Anda, orangtua harus terlebih dahulu memiliki kebiasaan mendengarkan kata-kata anak.

Terkadang kita tahu semua pikiran anak, sehingga kita memiliki kebiasaan tidak mendengarkan perkataan anak sampai selesai.

Ketika anak berbicara dengan anak , dengarkan dengan seksama sambil menatap mata anak dan menganggukkan kepala di waktu yang tepat. Anak dapat belajar mendengarkan perkataan orang lain dengan seksama dan mengembangkan rasa harga diri lewat sosok orangtuanya yang dengan tulus mendengarkan perkataannya.

3. Buat agar anak Anda bisa menikmati humor

'Humor' adalah cara lain untuk mengekspresikan permainan linguistik dan permainan bahasa. Humor dapat menjadi elemen yang terasa asing dalam pengembangan kemampuan berkomunikasi yang efektif, akan tetapi humor memiliki kekuatan luar biasa.

Orang-orang yang humoris memiliki bakat khusus yang mampu mengatasi situasi negatif secara positif. Terkadang humor semacam ini adalah resep rahasia untuk mengatasi masyarakat secara lebih fleksibel.

Misalnya, katakan seperti ini kepada anak yang tidak mau menggosok gigi " Akan ada cacing yang keluar dari lubang gigi di dalam mulut Chai loh! Bunda mau lihat seberapa besar cacingnya ah...", dengan membangkitkan hal-hal yang menggelitik, kemarahan anak, tanpa disadari akan mereda.

4. Ajukan banyak pertanyaan kepada anak Anda

Alih-alih menjelaskan fenomena atau objek, ajukanlah pertanyaan yang memancing rasa ingin tahu anak, seperti “Ini kenapa kok bisa begini ya?” , “Kenapa kamu berpikir begitu?”. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, anak berpikir dan mengatur pikirannya tersebut, kemudian mencari cara untuk mengekspresikannya dengan tepat.

Selain itu, dialog yang efektif bukan berarti salah satu pihak saja yang banyak bicara, namun kedua belah pihak harus saling terkait dan bertukar pikiran satu sama lain. Tips percakapan ini dapat dipelajari melalui pengalaman bertanya dan menjawab berbagai macam hal.

Bahan pertimbangan
Konten Chai's Play tidak hanya terbatas diterapkan oleh ibu saja. Ayah, anggota keluarga lain, pengasuh dan para pendidik PAUD bisa mempraktikkannya juga.
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Bagaimana dengan konten ini?