MasukDaftarHalaman Saya
Pengasuhan Anak
Bagaimana Mengatasi Perasaan Anak Anda?
Dibaca 7605
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Bagaimana perasaan ayah dan ibu merespon perasaan anak?

Anak-anak adalah cermin orang tua. Hal itu dikarenakan anak belajar banyak mengenai cara hidup dan perilaku orangtuanya. Sebab, anak melihat dan mempelajari kelekatan yang diwariskan oleh ayah dan ibu dan pola perilaku yang ditunjukkan oleh ayah dan ibu, sehingga secara alamiah tubuh (anak) terbiasa dengan pola-pola tersebut. Sama halnya dengan perasaan. Di bawah pengasuhan orangtua yang sehari-harinya mudah naik darah, mau tidak mau anak pun menjadi anak yang mudah naik darah. Hal ini dikarenakan melihat dan mengalami memberikan efek yang paling kuat.

Adalah keinginan semua orang tua agar anak tumbuh dengan emosi yang stabil. Ada satu hal yang sebenarnya harus Anda ingat.

Kecerdasan emosional anak tumbuh berbeda-beda tergantung pada bagaimana cara orangtua mengatasi perasaan anak dengan tepat.

Bagaimana cara mengatasi dan merespon perasaan anak Anda?

[4 tipe orangtua mengatasi perasaan Anak]

① Tipe menekan

Tipe menekan tidak hanya mengabaikan perasaan anak ketika anak mengekspresikan perasaanya, tetapi juga tidak mengakui perasaan negatif anak dan lebih banyak menyalahkan atau marah. Misalnya, orang tua dari jenis ini, jika seorang anak melompat dengan kegirangan kemudian terjatuh dan menangis, maka mengekspesikan hal tersebut dengan menyalahkan atau marah seperti, “Bunda tadi sudah bilang jangan lompat-lompatan kan. Salah kakak sendirilah, udah jangan nangis”. Di bawah pengasuhan orangtua yang seperti ini, anak tidak akan belajar bagaimana cara mengatasi perasaan negatif seperti sedih, takut, dan marah.

★ Tips: Perasaan negatif juga merupakan satu bagian dari emosi. 

Perasaan negatif bukanlah sesuatu yang buruk untuk diekspresikan. Akuilah perilaku dan perasaan negatif anak, seperti "Oh gitu ya, rupanya kakak sedang marah ya”.

② Tipe cuek

Pada tipe ini, orangtua bersikap memberikan respon atau berempati terhadap tindakan atau perasaan anak, namun tidak menunjukkan cara untuk mengatasi perasaan. Anak-anak belum pintar mengekspresikan perasaan mereka dan tidak tahu cara mengontrol perasaan mereka. Sebagai contoh, ketika seorang anak sangat marah, dia tidak tahu bagaimana mengendalikan amarahnya. Sikap pengasuhan orangtua yang demikian, membuat anak stres, sehingga mengakibatkan menurunnya harga diri dan konsentrasi anak.

★ Tips: Anak-anak tidak hanya sulit memahami perasaanya sendiri, tetapi juga merasakan kesulitan dalam mengendalikan perasaannya.

Alangkah baiknya jika bersama-sama mencari solusi bagaimana merespon perasaan negatif.

③ Tipe mengurangi

Tipe ini adalah tipe yang mengekspresikan perasaan anak dengan menganggap bahwa hal itu adalah sesuatu yang tidak penting. Juga, pada saat ini, untuk mengalihkan perhatian anak, orangtua tidak berempati pada apa yang dirasakan oleh anak dan hanya berusaha untuk mengalihkan perhatiannya. Misalnya, jika anak meminta untuk dibelikan es krim di depan toko es krim, maka berkata seperti ini, “Kalau makan eskrim nanti perutmu sakit, ayo pergi ke mobil”. Anak yang tumbuh di bawah pengasuhan orangtua yang seperti ini, mengekspresikan perasaannya dengan berlebihan agar mendapatkan pengakuan atau tumbuh menjadi anak yang tidak dapat mengekspresikan perasaannya dengan tepat dan menyembunyikan perasaannya.

★ Tips: Meskipun terlihat sepele, bacalah isi hati anak. Jika Anda tidak tahu apa yang ia rasakan, baik juga untuk bertanya terus terang.

Bertanyalah seperti, “Sekarang bunda nggak tahu gimana perasaan kakak, kakak mau cerita nggak?” Jika anak tidak bisa memikirkan kata yang tepat, bisa juga memintanya untuk mengekspresikan dengan warna atau cuaca.

④ Tipe membina

Tipe ini, ibu berempati terlebih dahulu terhadap perasaan anak meskipun itu perasaan yang sepele dan membantunya mengekspresikan perasaannya dengan baik. Hal ini juga diekpresikan sebagai latihan perasaan karena memberikan arahan tentang bagaimana mengekspresikan dan mengelola perasaan. Anak-anak yang tumbuh dengan pengasuhan yang seperti ini, akan tumbuh menjadi anak dengan kecerdasan emosional yang tinggi.

★ Tips: Penting untuk bersama-sama dengan anak mencari cara mengatasi perasaan dan tidak hanya berhenti pada berempati pada perasaan anak.

Bicarakan dengan anak, khususnya tentang bagaimana menghadapi perasaan negatif. Tanyakan pendapat anak, bagaimana membuatnya senang ketika ia merasa tidak senang. Sedikit demi sedikit, anak akan belajar mengendalikan perasaan negatifnya.

Bahan pertimbangan
Konten Chai's Play tidak hanya terbatas diterapkan oleh ibu saja. Ayah, anggota keluarga lain, pengasuh dan para pendidik PAUD bisa mempraktikkannya juga.
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Bagaimana dengan konten ini?