MasukDaftarHalaman Saya
Tips Permainan
Bagaimana Caranya Membentuk Kelekatan Bersama Anak Melalui Permainan?
Dibaca 3527
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Si kecil akan merasa dihargai ketika ayah dan ibu aktif ikut serta dalam permainan sesuai arahannya.

Semua permainan yang dilakukan bersama ayah dan ibu tentu bermanfaat bagi pembentukan kelekatan. Tapi, si kecil pun akan merasa lebih dihargai ketika ayah dan ibu aktif ikut serta dalam permainan seusai arahannya sendiri. Sentuhan kasih sayang secara langsung dari orangtua akan menambah manfaat permainan. Bantulah anak untuk dapat merasakan kehangatan keluarga ketika bermain bersama-sama sambil berbagi sentuhan kasih sayang!

Ketika orangtua mengekspresikan perasaan, merespons secara aktif terhadap tingkah laku anak dan dapat menghargai anak, hal ini menjadi pokok utama memperkuat kelekatan bersama anak. Tapi, orangtua pasti akan merasa kesulitan untuk selalu bersikap positif dan merespons secara aktif terhadap setiap tingkah laku anak. Pasti ada saja masalah yang menyebabkan orangtua menunjukkan ekspresi yang berlawanan. Dengan demikian, kegiatan bermain dapat memenuhi kebutuhan anak. Anak menganggap kegiatan bermain itu menyenangkan dan melalui aktivitas ini, anak pun dapat merasakan dirinya dihargai oleh kedua orangtuanya.

Agar situasi permainan menjadi menyenangkan, sehingga anak mendapatkan respons yang optimal dan merasa dihargai oleh Anda, sebaiknya Anda perlu mengetahui hal-hal berikut ini.

1) Jagalah suasana yang hangat, dalam batas yang masih boleh diizinkan.

Ayah dan ibu pasti memiliki standar yang diharapkan dapat dicapai oleh anak, maka jika orangtua melanggar standar tersebut, anak pasti akan menganggap kedua orangtuanya sudah melakukan kesalahan yang besar. Maka dari itu, sebaiknya Anda tidak langsung mengucapkan “Tidak boleh!”, “Jangan” untuk melarang tingkah laku anak yang tidak sesuai dengan harapan Anda. Sebaiknya Anda menjauhkan ungkapan-ungkapan negatif ini ketika sedang bermain bersama anak. Buatlah suasana bermain yang dapat diterima oleh semua pihak!

Tentu saja saat bermain, ada beberapa sikap yang sebaiknya tidak dilakukan oleh anak. Sebaiknya Anda terlebih dahulu mengesampingkan ungkapan negatif ini sebelum mulai bermain bersama anak. Apabila si kecil hanya mau bermain dengan kartu gambar karakter kesukaannya saja dan menolak permainan lain, maka sebelum Anda mengajak anak bermain permainan yang berbeda, Anda dapat terlebih dahulu menyembunyikan kartu gambar karakter milik anak.

2) Biarkan anak memiliki haknya untuk mengarahkan permainan.

Dalam suasana bermain, tidaklah tepat jika ayah dan ibu yang memberikan arahan saat bermain.

(1) Tunggulah sampai anak mulai beraktivitas terlebih dahulu
(2) Berikan pujian saat anak berhasil melakukan aktivitas tersebut dan tunjukkan respons Anda

Melalui pengalaman ini, anak pun akan menunjukkan sikap yang aktif saat bermain.

Ketika anak bermain menggoyangkan pita, Anda dapat mengatakan ini sambil memberikan scarf/selendang “Wah, pitanya cantik sekali. Kalau selendang ini juga digoyangkan seperti pitamu pasti akan menjadi cantik juga ya?”.
Saat anak menggoyangkan selendang, Anda pun dapat berkata “Ternyata kalau selendang ini digoyang akan jadi cantik ya! Kayaknya karena Chai yang menggoyangkannya, maka jadi jauh lebih cantik!!”.

Apabila anak tidak mau menggoyangkan selendang, sebaiknya Anda tidak memaksakan kehendak anak, “Ini juga goyangkan, nak! Ini kan ada selendang! Yang ini nih!”. Biarkan anak mengarahkan permainannya sendiri! Jika Anda terlalu memberikan tekanan, anak akan menganggap aktivitas ini sudah bukan permainan yang seru bagi dirinya.

Memberikan bantuan kepada anak, sebelum ia meminta tolong kepada Anda juga bukan contoh yang baik. Walaupun terkadang ayah dan ibu melihat si kecil masih belum lancar bermain. Tapi, ingatlah bahwa mengarahkan permainannya sendiri dapat meningkatkan harga diri dan jiwa kepemimpinan anak. Jika ayah dan ibu terlebih dahulu mengulurkan tangan membantu anak, maka anak pun tidak akan mau memimpin permainannya lagi dan merasa bergantung kepada kedua orangtuanya.

Bahan pertimbangan
Konten Chai's Play tidak hanya terbatas diterapkan oleh ibu saja. Ayah, anggota keluarga lain, pengasuh dan para pendidik PAUD bisa mempraktikkannya juga.
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Bagaimana dengan konten ini?