Dari semua perkembangan anak, apakah yang paling penting?
Yang paling penting adalah keyakinan bahwa “Ayah dan ibuku mencintaiku."
Mengeksresikannya dengan permainan kasih sayang yang seperti ini pada anak sebelum usia sekolah adalah yang terbaik.
Penelitian menunjukkan bahwa bermain dengan ibu sangat baik untuk perkembangan emosi dan bermain dengan ayah membantu perkembangan otak kanan. Ada banyak permainan dengan ayah yang menggunakan gerakan motorik seluruh tubuh. Aktivitas fisik yang menggunakan motorik kasar seperti ini adalah cara yang efektif untuk merangsang cerebrum atau otak besar sebelah kanan. Dikarenakan otak kanan anak berkembang dengan cepat pada usia 0 ~ 7 tahun, jadi yang terbaik adalah sering bermain, terutama dengan ayahnya. Namun, banyak ayah mengatakan bahwa mereka tidak tahu bagaimana bermain dengan anaknya.
Sangat baik jika bermain dengan ayah seperti ini! 6 Tips bermain dengan ayah.
1. Permainan motorik dengan melibatkan sentuhan tubuh paling efektif
Anak-anak memiliki banyak energi, namun tidak mudah bagi mereka untuk mengendalikan tingkah laku dan emosinya. Jadi terkadang ia jengkel dan juga melemparkan barang, yang tidak bisa dimengerti. Hal ini dikarenakan bagian kontrol emosi/perilaku otak masih kurang berkembang. Karena itu, anak harus belajar cara mengendalikan tingkah lakunya secara alami sambil menyalurkan energinya melalui permainan. Jika anak bermain menggunakan tubuh dengan ayah, anak tidak hanya akan terbebas dari stres, tapi juga dapat mengembangkan keterampilannya mengendalikan diri secara alami.
2. Beritahukan secara alami, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam bermain
Saat anak masih kecil, penting untuk bersabar dan terus memberi tahu tentang perilaku yang benar daripada berkata ‘jangan!’ atau mengomel/membentak. Kemampuan mengendalikan diri tumbuh jika Anda membantunya untuk dapat merasakan dan bertindak sendiri. Di dalam permainan, beritahukan apa yang diperbolehkan dan apa yang tidak diperbolehkan (memukul, melempar dengan keras atau kekerasan, mengganggu teman, dll). Namun, dalam lingkup yang diperbolehkan, berikan pengawasan pada perilaku anak dan jika Anda menghargai perilaku anak, maka harga diri anak akan tumbuh.
3. Penting untuk bermain permainan yang disukai anak
"Kakak, mau main apa?"
"Ayah mau main sama kakak~"
Bermain dengan anak, anaklah yang menjadi tokoh utamanya. Baik jika ayah menjadi teman yang mengasyikkan dan menyenangkan bagi anak. Daripada “Lakukan ini, lakukan itu”, tawarkan hanya sebatas saran, seperti "Bagaimana dengan ini?". Yang paling penting adalah jika Anda mengamati dengan cermat apa yang diminati anak, merespon minatnya dan melanjutkannya.
4. Langsung berhenti jika anak tidak suka.
Kesalahan yang sering dilakukan ayah saat bermain dengan anak adalah anak tidak suka permainan itu, namun ayah terus main dan membuat anak menangis. Tentu saja, Ayah juga mempunyai pemikiran sendiri, namun ketika anak tidak menyukainya karena suatu alasan, hormati dan hentikan permainan. Anak, sambil melihat ayah yang menghormati perasaan dan permintaannya, secara alami belajar bahwa dia pun harus melakukan hal yang sama.
5. Bacalah perasaan anak di tengah-tengah permainan
Di dalam permainan, muncul berbagai ekspresi dan ekspresi wajah anak. Ekspresi tidak suka, ekspresi jengkel,ekspresi suka, ekspresi fokus dalam satu hal, dll. Anda tidak bisa membaca perasaan setiap saat, namun ada baiknya jika Anda membaca perasaan anak yang ditunjukkan dengan sikap dan perilaku anak.
"Rupanya kakak sangat suka pesawat terbang ya~”
"Sekarang kakak rupanya nggak begitu suka main kotak kardus ya, kalau gitu kakak mau main apa ya?”
6. Sentuhan fisik adalah obat penguat tumbuh kembang anak yang terbaik
Menurut hasil penelitian, anak yang sentuhan fisiknya kuat, sangat baik dalam kemampuan kognitif. Siapa ayah terbaik untuk anak? Ayahlah yang menanamkan rasa aman secara psikologis kepada anak. Sentuhan fisik dengan ayah, tidak hanya meningkatkan rasa aman secara psikologis, tetapi juga meningkatkan rasa ingin tahu dan kecerdasan anak. Daripada banyak bicara, lebih baik memberikan satu pelukan.