MasukDaftarHalaman Saya
Pengasuhan Anak
‘Terrible Two’ yang Belum Pandai Mengontrol Diri, Peran Penting Ayah dan Ibu
Dibaca 3334
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Jika Anda kebingungan dengan situasi mengasuh anak, mulailah dengan memahami tahapan tumbuh kembang anak usia 2 tahun!

Istilah ‘terrible two’ erat kaitannya dengan masa di mana anak-anak seringkali menunjukkan tantrum, merengek, memukul, menggigit, berteriak kencang dan lainnya.

Setelah anak sudah mulai berjalan, ia akan memperlihatkan gerakan tubuh yang lebih aktif, lebih kuat dan lebih mantap sehingga konsep dirinya pun akan semakin berkembang dan muncul sifat keras kepala.

Si kecil yang sudah mulai terampil dalam berceloteh, ia pun akan terbiasa mengekspresikan diri menggunakan kata-kata atau gerakan tubuh yang sudah ia pelajari.

Tapi, ciri khas masa ‘terrible two’ yaitu karena ada beberapa hal yang sudah berkembang tapi memang belum sempurna, contohnya anak berlari dengan kencang tapi kemudian terjatuh atau anak mengekspresikan perasaannya dengan perilaku menggigit atau memukul.

Semua perilaku ini wajar sekali muncul pada proses tumbuh kembang anak, tapi ternyata banyak sekali orangtua yang kebingungan mencari cara yang tepat untuk mengatasi permasalahan ini dengan tepat.

* Poin penting masa perkembangan anak saat ini!
Konsistensi dan tidak berhenti memberikan ‘stimulus’ penting yang anak butuhkan

Anda harus konsisten memberikan stimulus-stimulus yang dibutuhkan oleh anak yang masih belum ‘matang’ ini supaya kemampuan anak mengendalikan dirinya sendiri pun dapat berkembang.

Walaupun anak masih bertumpu pada ajaran dari orangtua, tapi seiring dengan masa perkembangannya, suatu saat akan datang waktu di mana si kecil pun akan menentukan pilihan sendiri, membuat keputusan dan menunjukkan tanggung jawab terhadap pilihannya.

Karena itu, bersikaplah dengan bijaksana dan tanamkanlah semua nilai-nilai ini kepada anak dari sekarang juga agar nantinya ia mampu menyelesaikan masalah dengan orang lain secara bijaksana juga.

* Bagaimana anak dapat tumbuh sehat dari stimulus yang orangtua berikan?

Kini anak mulai bersosialisasi dengan orang lain dan biasanya muncul keinginan pada anak untuk dapat berhasil atau puas atas usahanya sendiri sehingga ia pun akan menentukan pilihan dan keputusan sendiri. Selain itu, kondisi mental dan fisik anak akan berkembang melalui beberapa cobaan/kegagalan, contohnya pada masa toilet training, anak pun mulai belajar bagaimana cara mengontrol dirinya sendiri. Apabila proses ini berhasil dilalui oleh anak, kepercayaan diri anak akan tumbuh dan ini nantinya akan berlanjut pada perkembangan kemandirian dan kemampuan regulasi diri anak juga.

Ketika kemampuan kontrol diri anak semakin berkembang, segala kebingungan dan kecemasan Anda pun akan berubah menjadi motivasi mendukung masa tumbuh kembang buah hati Anda.

Jika Anda sedang mengasuh anak usia 2 tahun, ingatlah hal berikut ini!!

Karena pengalaman anak dalam melakukan segalanya sendiri semakin bertambah, maka anak pun mulai menunjukkan teguh pendirian terhadap pendapatnya sendiri dan juga keras kepala.

Pada saat ini, kemampuan kontrol diri anak dalam mengekspresikan perasaan dan keinginannya sendiri perlu ditingkatkan. Dengan begitu, anak pun terbiasa untuk menghadapi dan menyelesaikan masalahnya sendiri yang mana sangat penting hubungan kehidupan sosialnya. Selain itu, rasa tanggung jawab pun akan tumbuh dan ketika anak mampu mengontrol dirinya dengan baik, tidak hanya hubungan bersama orang lain yang semakin membaik saja, tapi anak pun mampu mengikuti aturan dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Inilah kekuatan dari kemampuan regulasi diri dan kontrol diri pada anak.

Kata kunci utama yang perlu diketahui orangtua dengan anak usia 2 tahun!

※ Kata kunci 1. Konsisten dan standar yang jelas

Ketika anak menunjukkan perilaku yang merugikan orang lain dan dinilai salah menurut norma sosial, Anda perlu bersikap tegas menjelaskan aturan dan batasan-batasan yang perlu dipatuhi oleh anak.

Saat etika si kecil menangis dan merengek, memenuhi keinginannya hanya akan menghambat perkembangan kemampuan regulasi diri anak Anda. Dalam situasi apa pun itu, bersabarlah dan tunggulah hingga anak mampu mengendalikan dirinya sendiri. Jika hal ini dilakukan berulang kali, secara alami anak pun dapat memahami aturan dan batasan yang berlaku, serta kemampuan mengendalikan perasaan dan sikapnya pun dapat berkembang dengan lebih baik.

※ Kata kunci 2. Kesempatan menentukan pilihan sendiri

Apabila dalam kehidupan sehari-hari si kecil, orangtua terlalu banyak ikut campur atau terlalu melindungi anak, maka anak pun cenderung akan selalu bergantung kepada orangtua dan tumbuh menjadi anak yang egois. Pada masa usia ini, anak perlu memiliki kemampuan berpikir sendiri. Karena itu, ketimbang semua masalah anak dipecahkan orangtua, lebih baik berikanlah kesempatan kepada anak untuk menentukan pilihan dan bertindak sesuai pilihannya sendiri.

Namun, ketika masalah muncul yang disebabkan oleh hal yang dipilih oleh anak, maka ajarkanlah anak untuk bertanggung jawab atas pilihannya tersebut. Ini dapat menjadi dasar utama dalam perkembangan kemampuan regulasi diri anak Anda.

※ Kata kunci 3. Waktu bermain bersama

Ketika melakukan permainan yang memiliki aturan yang jelas bersama seluruh anggota keluarga, anak pun akan berusaha untuk mengikuti aturan tersebut, salah satunya dengan cara menahan keinginannya sendiri yang bertentangan dengan aturan. Hal ini dapat menjadi kesempatan bagi si kecil untuk belajar mengendalikan perasaan dan keinginannya sendiri. Kemampuan regulasi diri yang secara alami dipelajari oleh anak saat bermain gembira bersama seluruh keluarga dapat membantu si kecil semakin percaya diri dan merasakan pemenuhan diri.

※ Kata kunci 4.Contoh yang baik dari orangtua

Kemampuan regulasi diri orangtua dapat diwariskan kepada anak. Semakin kecil usia anak, semakin besar kemungkinannya ia mendapat pengaruh dari luar. Perilaku orangtua yang sekecil apapun itu juga berpengaruh terhadap anak dan juga kemampuan regulasi dirinya. Untuk membesarkan si kecil yang memiliki kemampuan regulasi diri yang bagus, ingatlah bahwa si kecil akan selalu mengobservasi Anda sehingga Anda perlu memeriksa kembali tingkah laku Anda di depan si kecil!

Bahan pertimbangan
Konten Chai's Play tidak hanya terbatas diterapkan oleh ibu saja. Ayah, anggota keluarga lain, pengasuh dan para pendidik PAUD bisa mempraktikkannya juga.
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Bagaimana dengan konten ini?