MasukDaftarHalaman Saya
Pengasuhan Anak
Pahami Poin Penting Pada Tumbuh Kembang Anak Usia 5 Tahun
Dibaca 2107
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Ketika Anda mengetahui poin-poin penting di dalam proses tumbuh kembang anak dari setiap usia, maka Anda dapat fokus pada hal-hal penting yang harus dilakukan pada setiap masa usia anak.

Anak yang berusia 5 tahun memiliki poin-poin tumbuh kembang yang khusus. Jika Anda dapat mengingat poin penting dalam proses tumbuh kembang anak pada masa usia ini, maka Anda akan bisa menentukan arah pada gaya pengasuhan Anda. Sebuah ungkapan menyatakan bahwa saat Anda mengenali lawan, maka beberapa kalipun Anda bertempur, Anda pasti akan selalu memenangkannya. Dengan mengetahui poin penting pada anak, Anda dapat menyusun strategi pengasuhan anak yang bijaksana bagi si kecil.

1. Anak-anak pada masa ini mulai menguji batas dirinya dan peraturan orangtua.

Pada masa ini, anak terus menerus melawan terhadap hal yang sederhana. Bentuk perlawanan yang sering terlihat yaitu mengeluh, frustasi dan kesal. Anak pada masa ini sudah bisa banyak berpikir, tetapi ia belum bisa mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata, sehingga hal ini menjadi kekurangannya dimana ia kesulitan mengungkapkan perasaan hatinya.

Saat anak berkata ‘Aku benci Bunda’, ‘Bunda jahat’, terimalah ucapan ini terlebih dahulu, lalu ajarilah anak cara mengungkapkan perasaan dengan baik.
“Bunda tahu kamu sedang marah, tetapi sikap kamu ini membuat hati Bunda terluka. Lebih baik cerita sama Bunda apa yang membuat kamu marah”, cobalah cara seperti ini.

2. Anak mulai berpikir secara logis, sehingga kadang-kadang suka melawan ucapan orangtua.

Janganlah melewatkan begitu saja saat anak bertingkah laku yang tidak sopan. Karena sikap ini bisa menjadi kebiasaan. Katakanlah kepada anak seperti ini "Kalau kamu begitu, Bunda jadi sedih. Jangan diulangi lagi." (Ingat! Janganlah mengucapkan ini sambil membentak atau mencampuri dengan perasaan, cobalah ucapkan dengan tegas)

3. Perubahan yang terjadi karena stres membuat anak menunjukkan sikap kekanak-kanakan untuk menarik perhatian orangtua.

Hal pertama yang harus dilakukan yaitu menerima perasaan anak terlebih dahulu dan ucapkan “Bunda lebih suka kalau Chai berbicara seperti orang besar, bukan dengan cara merengek-rengek. Karena Chai kan anak yang gagah dan hebat”.

4. Kemampuan regulasi diri dan pemahaman anak pada masa ini akan meningkat.

Masa ini merupakan masa kritis dimana kemampuan regulasi diri anak sedang berkembang. Otak juga sedang berkembang secara aktif. Salah satu target yang harus dimiliki ayah dan ibu pada masa ini yaitu agar anak dapat mengembangkan kemampuan regulasi diri dan meningkatkan daya konsentrasinya, serta anak mampu mengatur sikap dan ucapan dirinya di dalam hubungan pertemanan. Kemampuan ini harus didukung oleh orangtua, maka sikap ini akan menjadi kuat ketika anak memasuki sekolah dasar.

5. Anak-anak pada masa ini kaya perasaan, tetapi masih belum lancar mengekspresikannya dengan kata-kata

Anak yang merasa kesulitan mengekspresikan perasaannya dapat merasa frustrasi terhadap dirinya, oleh karena itu bantulah agar anak dapat mengekspresikan perasaan secara verbal. (Khususnya anak laki-laki yang lebih kaku) Ketika anak mengucapkan ‘Sebel! Nggak mau!’, maka orang tua harus sabar menunggu dan mengajarkan anak untuk dapat berkata ‘Gara-gara hal ini, sekarang aku jadi kesal.’. Usaha ibu sangatlah penting untuk menghadapi anak pada masa usia ini.

Anak perlu mengetahui kosakata yang berkaitan dengan frustrasinya untuk mengungkapkan perasaan, lalu nantinya akan kembali menunjukkan sikap yang riang seperti semula. Oleh karena ini, masa ini dapat menjadi masa yang sulit bagi ibu. Ibu harus membantu anak mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata, menginterpretasi ucapannya, dan juga memperbaiki ucapannya.

6. Anak pada masa ini lebih banyak menyerap pengaruh dari orangtua

Masa ini merupakan masa yang penting dimana ayah dan ibu harus menjadi contoh yang baik bagi anak. Karena ia sudah memiliki kemampuan berpikir yang berkembang, sehingga ia dapat mengobservasi segala sikap dan ucapan yang dilontarkan orangtua. Oleh karena itu, hal yang harus dilakukan pada masa ini yaitu seringlah mengajak anak berbicara, menunjukkan rasa kasih sayang, mengajarkan perilaku yang benar, ceritakan bahwa ibu rajin belajar ketika di sekolah agar anak dapat menirunya.

Anda juga dapat merasa bangga melihat sikap anak yang sudah bertumbuh dengan cepat!

Karena anak sudah memiliki perasaan yang kaya, maka pada masa ini ia juga sering menunjukkan rasa cemas. Anak mulai berpikir mengenai apakah ibu sayang kepadanya, apa yang dipikirkan orang-orang di sekitarnya, dan bagaimana teman-teman melihat dirinya. Ketika anak bertanya “Bunda sayang nggak sama Chai?”, “Biarpun aku bandel, Bunda tetap sayang aku?”, maka berikanlah jawaban yang dapat menanamkan rasa aman pada diri anak seperti ini “Bunda selalu sayang Chai!”.

Bahan pertimbangan
Konten Chai's Play tidak hanya terbatas diterapkan oleh ibu saja. Ayah, anggota keluarga lain, pengasuh dan para pendidik PAUD bisa mempraktikkannya juga.
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Bagaimana dengan konten ini?