MasukDaftarHalaman Saya
Tips Permainan
Teknik Berdialog Bersama Si Kecil yang Energik
Dibaca 2347
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Anak memiliki jumlah energi yang harus ia keluarkan. Jika energi yang dikeluarkan tidak sesuai, anak bisa menunjukkan sikap yang terlihat sebagai sikap agresif. Pada Anak yang banyak beraktivitas, mungkin saja akan muncul perselisihan saat bermain dengan teman-temannya. Untuk kasus seperti ini, diperlukan teknik berdialog yang sesuai agar anak dapat mengontrol hasratnya.

① Jika tiba-tiba anak menyerang di tengah permainan, peganglah tangan anak dan tenangkan suasana.

Anak-anak yang memiliki energi yang berlebihan dan sulit mengontrol hasratnya, ada kejadian dimana saat tengah bermain tiba-tiba ia menyerang/melempar tubuhnya. Tentu saja anak tidak memiliki maksud untuk melukai orang lain, tetapi ia menyerang/melempar tubuhnya hanya karena ingin mengajak seseorang bermain bersama.

Namun, ketika anak memang memiliki niat untuk bersikap menyerang dan membuat orang lain merasa tidak nyaman, tentu anak harus mengontrol sikapnya ini sendiri. Saat kejadian ini terjadi, segeralah pegang tangan anak dan tatap mata anak sambil berkata seperti ini.

Ucapkan kepada anak, “Sebentar sayang, Chai terlalu kuat mainnya, jadinya Bunda kesakitan.”

② Sebelum sikap anak berubah menjadi kasar, lebih baik batasi sikap anak terlebih dahulu.

Misalkan, anak ingin bermain lempar tangkap bola, tetapi ia terlalu kuat melempar bola, sebaiknya Anda memberikan batasan yang jelas sebelum sikap anak berubah menjadi kasar.

Hentikan permainan sebentar, lalu katakan dengan jelas kepada anak, “Sebentar! Lempar kencangnya sampai di sini dulu ya.”

③ Saat anak dapat mengontrol tenaganya, berikan dukungan dan penguatan terhadap sikapnya.

Ketika anak tidak menunjukkan sikap kasar yang berlebihan dan mampu mengontrol dirinya sendiri di tengah permainan, sebaiknya segeralah memberi respons kepada anak. Misalnya, saat Anda mengucapkan “Karena Chai melempar bola dengan tenaga yang pas, Bunda juga jadi merasa seru mainnya”, beritahukan kepada anak bahwa permainan jauh lebih menyenangkan. Selain itu, saat anak mendengar ucapan ibu dan langsung mengontrol tenaganya, sebaiknya Anda juga segera memberikan ucapan penyemangat kepada anak. Misalnya, Anda mengucapkan “Sekarang Chai sudah bisa mengontrol dan menggunakan tenaga dengan baik ya”, setelah mendengar ucapan ibu anak akan berusaha untuk dapat mengontrol dan menggunakan tenaganya dengan bijaksana.

④ Ketika anak tidak merespons ucapan ibu, sebaiknya hentikanlah permainan yang sedang dikerjakan oleh anak.

Terkadang saat anak mendengar ucapan ibu, ia tetapi keras kepala dan melakukan semaunya saja. Saat seperti ini, lebih efektif jika Anda segera menghentikan permainan. Jika anak tidak dapat mengontrol tenaganya dan terus menunjukkan sikap yang kasar, maka sebaiknya mengatakan dengan tegas, bahwa anak tidak diperbolehkan untuk melakukan permainan tersebut. Selain itu, berhenti bermain dapat dirasakan sebagai hukuman bagi anak.

Bahan pertimbangan
Konten Chai's Play tidak hanya terbatas diterapkan oleh ibu saja. Ayah, anggota keluarga lain, pengasuh dan para pendidik PAUD bisa mempraktikkannya juga.
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Bagaimana dengan konten ini?