MasukDaftarHalaman Saya
Pengasuhan Anak
Memahami ‘Toilet Training’ dari Sudut Pandang Anak
Komentar 1
Dibaca 7247
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Toilet training merupakan proses dimana bayi ‘berpisah’ dengan popok yang selama ini melindungi tubuhnya dan juga masa dimana bayi bersiap-siap memulai proses buang air sendiri.

Growing pains pertama si kecil, ‘Toilet training’

Si kecil yang masih berusia 2 tahun masih membutuhkan peranan orangtua untuk membantunya melewati proses perkembangan yang terasa asing dan sulit baginya.

Toilet training merupakan proses memenangkan berbagai kecemasan dan konflik yang dirasakan oleh bayi Anda dan dukungan yang diberikan oleh orangtua dalam proses ini akan menjadi pondasi terbentuknya karakter buah hati Anda.

Pada tahap awal, bayi bisa saja menganggap toilet sebagai objek yang menakutkan

Bagi orangtua yang sudah terbiasa buang air di toilet, terkadang mereka merasa lelah hati dan tidak paham mengapa bayi merasa takut dan menolak untuk buang air di toilet.

Tapi, bagi bayi, proses ini merupakan suatu perubahan besar dimana popok yang selama ini melindungi tubuhnya digantikan dengan bangku toilet yang keras.

Saat memulai toilet training, bantulah agar si kecil bisa cukup memahami perasaan mengejutkan seperti ini.

Bayi berkembang melalui segala kegagalan dan kesalahan yang muncul selama proses toilet training

Bayi yang mulai memasuki tahap toilet training biasanya dapat merasakan kepuasan atas apa yang berhasil dilakukannya sendiri dan fisiknya pun semakin berkembang.

Bayi Anda mungkin takut dengan toilet, tapi di sisi lain, ia juga merasa takjub dan penasaran ingin mencoba.

Permainan-permainan toilet training dapat memberikan memotivasi inisiatif bayi Anda dan apabila gagal, bantulah bayi Anda untuk terus berusaha sehingga dapat mendorong kesuksesan toilet training buah hati Anda.

Apa itu toilet training?

Toilet training merupakan proses dimana si kecil belajar buang air di toilet, tidak di popoknya, sehingga membentuk kebiasaan buang air atau ekskresi yang teratur dan meningkatkan kesadaran diri untuk menjalani kehidupan yang sehat.

Bayi Anda perlu berlatih mengontrol kantung kemih dan otot sphincter-nya sendiri, sehingga bisa melawan rasa cemas dan takut, serta meningkatkan rasa pemenuhan diri dan kemandirian si kecil.

Waktu yang tepat memulai toilet training bergantung pada bayi Anda

Sebelum memulai toilet training, bayi Anda harus mengetahui satu dua istilah dalam proses ini dan kemampuan mengendalikan tubuh dan ototnya sudah lebih berkembang.

Selain itu, sebaiknya bayi Anda sudah lebih paham mengenai hubungan sebab-akibat. Dengan begitu, tidak ada waktu yang pasti untuk memulai toilet training, tetapi mulailah ketika si kecil sudah menunjukkan waktu yang tepat.

Biarkan anak menganggap toilet training sebagai bagian dari aktivitas bermain

Melalui kegiatan bermain, anak mempelajari dan memahami berbagai informasi yang ada di sekitarnya.

Apabila bayi sudah menganggap toilet training sebagai permainan, bantulah agar bayi Anda memiliki pengalaman yang positif dan secara alami dapat melewati proses peralihan dari popok ke toilet.

Tahapan toilet training seperti apa yang perlu dilakukan?

1. Mulailah dengan penuh kesabaran.

Untuk si kecil yang baru memulai toilet training, ia perlu diberikan penjelasan tentang popok. Dalam waktu yang bersamaan, Anda juga perlu memberikan stimulus-stimulus yang pas agar bayi merasa penasaran dengan toilet.

Apabila si kecil sudah menunjukkan ketertarikan terhadap aktivitas toilet training dan mulai mau bereksplorasi, barulah Anda mulai mengenalkan cara penggunaan toilet secara perlahan.

2. Toilet training yang dilakukan berulang-ulang dapat memperkuat proses pertumbuhan bayi Anda.

Ketika si kecil sudah merasa nyaman dan senang buang air di toilet, biarkan ia berhasil melakukannya dan jika gagal, semangatilah agar ia mau mencoba lagi.

Kemampuan menolong diri sendiri (self-help ability) akan lebih berkembang ketika bayi bisa melakukan persiapan sebelum buang air atau membersihkan dirinya sendiri setelah buang air.

3. Kegagalan merupakan proses menuju keberhasilan.

Ada beberapa kasus mengenai anak-anak yang awalnya sudah berhasil melakukan toilet training dengan lancar, tetapi tiba-tiba harus kembali lagi ke proses awal sehingga membuat orangtua kewalahan.

Tidak ada kegagalan dalam proses toilet training. Ketika Anda kembali ke titik awal atau ketika anak masih belum siap melakukan proses toilet training, ingatlah bahwa ini hanya salah satu proses menuju kesuksesan.

Dampingilah proses toilet training bersama si kecil secara perlahan dan disertai kesabaran!

Bahan pertimbangan
Konten Chai's Play tidak hanya terbatas diterapkan oleh ibu saja. Ayah, anggota keluarga lain, pengasuh dan para pendidik PAUD bisa mempraktikkannya juga.

thalinalebih dari 2 tahun yang lalu
Tjakep
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Bagaimana dengan konten ini?