MasukDaftarHalaman Saya
Pengasuhan Anak
Saat Si Kecil Memainkan Alat Kelaminnya...
Komentar 1
Dibaca 6733
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Anda tidak perlu panik dan takut jika si kecil menyentuh alat kelaminnya, karena ia hanya sedang mengeksplorasi dirinya. Hadapilah dengan tenang dan alihkan perhatiannya!

Pernahkah Anda terkejut dan panik saat melihat anak laki-laki Anda yang berusia 4 tahun memasukan tangan ke dalam celana dan menyentuh alat kelaminnya? Atau apakah Anda pernah memergoki balita yang menggesekkan alat kelaminnya ke bantal?

Anda tidak perlu langsung panik! Menyentuh atau memegang alat kelamin merupakan bagian dari masa perkembangan anak. Perilaku ini menunjukkan bahwa anak mulai penasaran dan ingin mengeksplorasi organ-organ tubuhnya sendiri. Mungkin Anda dapat menyadari bahwa perilaku ini muncul setelah anak mulai belajar toilet training, karena pada masa itu, timbul kesadaran pada anak mengenai organ kelaminnya. Mengapa anak sering melakukannya? Alasannya yaitu karena muncul perasaan enak dan nyaman ketika anak menyentuh alat kelaminnya.

Apa yang sebaiknya orangtua lakukan ketika menghadapi situasi seperti ini?

Berikut ini adalah beberapa contoh situasi beserta respons yang dapat Anda berikan kepada anak saat menunjukkan perilaku yang berhubungan dengan rasa penasaran anak dengan alat kelaminnya.

Situasi 1. Saat Anda memergoki anak laki-laki Anda sedang menggesekkan alat kelaminnya ke bantal atau kasur

  • DON'T -> "Eh, Chai gak boleh kayak gitu!! Itu gak bener!" sambil membentak anak.
  • DO -> "Chai belum mengantuk ya! Mau Bunda bacakan buku dongeng sebelum tidur?" bicarakan dengan nada suara yang tenang.

Situasi 2. Saat Anda melihat anak laki-laki Anda memasukkan tangan ke dalam celana dan menyentuh/memainkan alat kelaminnya.

  • DON'T -> "Jangan masukkan tangan ke situ!!" menarik tangan anak dari dalam celananya secara paksa.
  • DO -> "Chai lagi bosan ya! Yuk, main boneka-bonekaan sama Bunda!" alihkan perhatian anak dengan mengajaknya bermain.

Situasi 3. Saat Anda melihat anak perempuan Anda menggesekkan alat kelaminnya ke kursi.

  • DON'T -> "Nori!! Kamu gak boleh kayak gini!!", menarik tubuh anak dan memarahinya.
  • DO -> "Kalau kamu berbuat seperti itu, nanti bagian berharga kamu bisa terluka~ Mending Nori main sama Bunda aja, yuk!", menjelaskan secara halus dan mengalihkan perhatian anak Anda.

Rasa nikmat dan nyaman yang dirasakan oleh anak ketika menyentuh alat kelaminnya merupakan hal yang wajar dan normal. Tetapi, jika perilaku ini terus menerus muncul, akibatnya kondisi psikologis anak dapat menjadi tidak stabil. Selain itu, perilaku ini juga bisa merupakan pertanda bahwa si kecil sedang merasa kebosanan. Oleh karena itu, sebaiknya Anda tidak menanggapi perilaku anak ini secara emosional dan cobalah mengalihkan perhatian anak pada kegiatan-kegiatan yang disukai oleh anak.

Selain contoh situasi di atas, berikut ini beberapa tindakan yang juga penting untuk diingat.

> Jangan melarang, mempermalukan, membentak atau memarahi si kecil. Karena respons negatif dari Anda malah dapat membuat anak semakin terangsang untuk melakukan perilaku tersebut. Secara tidak langsung, Anda juga mengajarkan bahwa anak harus merasa malu dengan tubuhnya. Maka dari itu, beritahukanlah kepada anak dengan cara yang halus dan carilah kegiatan lain yang dapat mengalihkan perhatian anak Anda.

> Kenalkan anak dengan organ-organ tubuh yang bersifat pribadi untuk menghindari anak menyentuh alat kelaminnya di depan orang lain. Saat anak mulai penasaran dengan alat kelaminnya, sebaiknya Anda jangan menghindar! Biarkan anak mengenali organ-organ tubuhnya, termasuk organ vital yang bersifat pribadi. Jelaskanlah secara bijaksana bahwa menyentuh alat kelamin di hadapan orang lain atau di tempat publik itu tidak baik, karena alat kelamin anak itu sangat berharga dan tidak baik ditunjukkan kepada orang lain.

> Luangkanlah lebih banyak waktu yang berkualitas bersama anak Anda. Memeluk si kecil dapat memberikan rasa nyaman kepadanya. Oleh karena itu, seringlah memberikan pelukan kepada anak agar anak merasa nyaman dan tidak perlu melakukan perilaku seperti menyentuh alat kelaminnya. 

Jadilah orangtua yang bijaksana bagi buah hati Anda! Ingatlah bahwa perilaku anak menyentuh alat kelaminnya bukan berarti anak memiliki kelainan, tetapi ia hanya sedang mengeksplorasi dirinya. Anda tidak perlu cemas secara berlebihan dan tanggapilah perilaku ini secara tenang.

Bahan pertimbangan
Konten Chai's Play tidak hanya terbatas diterapkan oleh ibu saja. Ayah, anggota keluarga lain, pengasuh dan para pendidik PAUD bisa mempraktikkannya juga.

mumzsekitar setahun yang lalu
kalau lagi tidur pun sering memeganginya apakah normal?
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Bagaimana dengan konten ini?