Wajar jika orangtua merasa kaget melihat si kecil menyentuh alat kelaminnya!

Tapi dalam masa pertumbuhan, perilaku ini ternyata mungkin saja muncul pada masa anak-anak dan yang terpenting yaitu bagaimana Anda dapat menyikapinya dengan tenang.

Mengapa anak menyentuh alat kelaminnya?

1. Kurangnya stimulus yang anak dapatkan

Jika anak kekurangan kelekatan (attachment) dari orangtua, perilaku menyentuh alat kelamin ini mungkin menjadi stimulus baru bagi anak.

Coba periksa kembali adakah hal yang mempengaruhi kurangnya kelekatan pada anak yang mungkin menjadi faktor penyebab munculnya perilaku ini.

2. Mencari kenyamanan

Biasanya anak-anak menyentuh alat kelaminnya untuk mencara rasa nyaman. Anak melakukan perilaku ini setiap kali ia merasa bosan. Ada baiknya Anda mencari hal yang dapat mengalihkan rasa bosan sekaligus menyalurkan energi si kecil dengan aktivitas yang lebih menyenangkan.

3. Menganggap perilaku ini sebagai bagian dari permainan fisik

Karena pemahaman seksual anak masih dalam proses perkembangan, anak menganggap perilaku menyentuh alat kelamin sebagai bagian dari permainan. Perlu diingat bahwa sebaiknya Anda tidak langsung memahari anak saat perilaku ini muncul, tapi coba tunjukkan respons yang tenang dan lebih peka terhadap eprilaku ini.

Ciptakanlah suasana yang dapat mengalihkan si kecil dari perilaku menyentuh alat kelaminnya.

Perilaku menyentuh alat kelamin sangat normal dilakukan olah anak sehingga janganlah mencampur adukkan masalah moral ke dalamnya.

Karena perilaku ini berhubungan dengan pemahaman seksual anak, maka sebaiknya Anda menghadapi situasi ini dengan lebih tenang.

Saat si kecil menyentuh alat kelaminnya, alihkan perilaku ini dengan aktivitas menyalurkan energi yang positif yang disajikan oleh Tim Chai's Play!