MasukDaftarHalaman Saya
Info Tumbuh Kembang
81 Hal yang Perlu Anda Pahami Untuk Membantu Tumbuh Kembang Bayi Usia 1 Tahun
Dibaca 3319
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Berikut ini adalah hal-hal penting yang perlu Anda ketahui berkaitan dengan tumbuh kembang bayi berusia 13-24 bulan.

#1.

Setiap anak berbeda-beda. Anda tidak perlu khawatir memikirkan mengapa anak Anda lebih lamban dibandingkan anak lain. Mungkin saja Anda khawatir karena memang muncul masalah pada perkembangan anak, tetapi membandingkan anak sendiri dengan anak tetangga sebelah bukanlah contoh yang baik. Amati dengan baik dan yakinlah bahwa anak Anda pasti akan berkembang juga.

#2.

Pada masa ini, anak akan merasakan pentingnya percakapan bersama ayah dan ibu. Saat Anda memanggil namanya, si kecil akan menjawab dengan suara yang keras dan menggunakan kosakata-kosakata yang sudah diketahuinya. Mungkin anak masih sulit memahami beragam kosakata, tapi cobalah perbanyak mengajarkan kosakata kepada anak agar ia dapat mendengar dan mencoba mengekspresikannya. Layaknya mengobrol, berceritalah kepada anak dengan menggunakan berbagai macam kosakata yang dapat ia pelajari.

#3.

Kini anak-anak sudah mulai memahami perasaan senang dan marah, dan juga bisa mengekspresikannya. Ia bisa tertawa atau menepuk tangan ketika merasa senang atau ketika ia marah dan ada maunya, ia menunjukkan emosinya melalui ekspresi wajah dan gerakan tubuh. Jika ibu langsung memberikan respons kepada anak ketika ia menunjukkan emosinya, maka kemampuan anak berekspresi pun dapat meningkat. Dan jika Anda menerima ekspresi emosi yang ditunjukkan oleh anak, maka ini dapat membantu perkembangan emosinya. Bantulah anak agar dapat menunjukkan emosi yang lebih beragam.

#4.

Anak tahu berapa jumlah barang dan bagaimana cara penggunaannya. Daya ingatnya yang semakin berkembang membuat anak dapat mengingat perilaku-perilaku yang ditunjukkan oleh ayah, ibu, dan keluarganya. Gunakanlah berbagai macam benda bersama anak dan berikan contoh kepada anak, permainan seperti ini past bermanfaat meningkatkan daya ingat buah hati Anda.

#5.

Saat ini, anak sudah bisa menyapa dan siap untuk berbicara. Hubungan yang terjalin dengan baik antara kedua orangtua dengan anak dapat memberikan manfaat yang besar terhadap perkembangan anak. Semakin banyak hal yang sudah bisa dilakukan anak sendiri, dan segala aktivitas anak akan menjadi petualangan bagi dirinya.

Yang harus dipikirkan oleh ayah dan ibu pada saat ini yaitu memperhatikan benda-benda yang dapat berbahaya yang ada di sekitar anak. Anak masih belum memahami mana yang berbahaya dan mana yang tidak berbahaya. Sebaiknya, jauhkanlah benda-benda yang tidak boleh disentuh atau didekati oleh anak. Singkirkan juga benda-benda yang dapat mengganggu petualangan anak Anda.

#6.

Umumnya, ketika anak berusia sekitar 13 bulan, jumlah makanan yang dikonsumsi oleh anak pada umumnya relatif berkurang. Berat badan rata-rata anak usia 1 tahun menjadi tiga kali lipat berat lahirnya, dan panjang badan anak pun 25 cm lebih tinggi. Kemudian, ketika anak berusia di antara 1 sampai 2 tahun, kecepatan pertumbuhan anak tidak akan secepat dahulu. Masa ini merupakan masa di mana lemak bayi secara perlahan akan berkurang. Anak yang makan sedikit atau berat badannya berkurang bukan berarti anak tidak sehat. Ini merupakan proses pertumbuhan yang alami yang terjadi pada anak.

#7.

Jika perkembangan bahasa anak tumbuh dengan pesat, kini anak pun dapat mengatakan setidaknya 3 kata seperti ‘mama’, ‘dadah, ‘cucu (untuk susu)’. Saat anak berbicara, berikanlah respons yang positif. Dan ajarkan kata yang benar! Saat anak berkata ‘cucu’, Anda dapat membalasnya dengan menggunakan kata yang jelas dan tepat seperti ini, "Chai mau minum susu ya?". Semakin sering anak mendengar kosakata yang diucapkan dengan tepat, kemampuan berbicara pun pasti akan semakin meningkat.

#8.

Anak mulai terbiasa dengan melambaikan tangan dan berkata ‘Dadah’ saat berpisah dengan orang lain. Pada masa ini, anak mulai senang berkomunikasi dengan orang lain. Anak meniru ucapan ibu, menunjukkan ketidakpuasan terhadap sesuatu, mengecup, tersenyum atau memeluk ibu ketika merasa senang, dan semakin banyak menunjukkan berbagai perilaku yang ekspresif. Semakin Anda sering berbagi perasaan bersama anak, ia pun akan semakin bisa mengekspresikan emosinya dengan tepat.

#9.

Bermain menggulingkan dan menangkap bola bersama ibu. Bergantung pada perkembangan fungsi motorik tangan anak, ia tidak hanya mendorong bola saja, tetapi juga saling menggulingkan dan menangkap bola bersama ibu. Seringlah mengajak anak bermain dengan bola! Bermain menggulingkan dan menangkap bola bersama ibu dapat membentuk kelekatan dan juga dapat meningkatkan kemampuan anak mengontrol motorik kasar dan motorik halusnya.

#10.

Kini anak sudah tahu apa yang diinginkannya. Selain itu, anak pun sudah bisa meminta tolong ketika membutuhkan bantuan. Oleh karena itu, jauhkanlah benda-benda berbahaya di tempat bermain anak. Daripada Anda melarang anak menyentuh benda-benda yang berbahaya, akan lebih baik jika anak dapat bermain bebas di area yang tidak berbahaya. Karena ketika Anda banyak melarang anak pada saat ia sedang mengeksplorasi sesuatu, maka si kecil dapat tumbuh menjadi anak yang merasa tidak berdaya, merasa dirinya tidak kompeten dan memiliki sifat yang pasif.

#11.

Selain kini anak sudah paham cara penggunaan barang-barang yang ada di sekitarnya, ia juga sudah bisa menggunakan barang tersebut sendiri. Ia mulai bisa menggunakan garpu untuk mengambil makanannya. Oleh karena itu, amatilah di samping anak agar ia dapat mencoba menggunakan berbagai macam benda atau alat-alat yang ada di sekitarnya dengan cara yang tepat dan aman.

#12.

Bermain sangatlah penting pada masa usia ini. Bermain bermanfaat bagi orangtua untuk memahami temperamen setiap anak dan juga membantu anak berkomunikasi dengan dunia, serta mengekspresikan dirinya dengan bebas. Melakukan berbagai permainan bersama si kecil dapat mendorong terciptanya hubungan yang erat di antara ibu dan anak.

#13.

Anak dapat menggunakan berbagai benda secara perlahan. Sebelumnya, anak belum bisa makan menggunakan sendok dengan lancar, tetapi sekarang ia sudah berhasil memakai sendok sendiri. Ia juga bisa minum dari gelas tanpa menumpahkan setetes air. Ada pula anak-anak yang sudah bisa membuat garis menggunakan krayon atau berjalan ke belakang. Ini karena kemampuan motorik dasar seperti pinggang, kaki, lengan, perut, dan bagian otot-otot besar lainnya yang mempengaruhi tingkah laku anak sudah mulai berkembang.

Tetapi, anak belum sepenuhnya terampil. Anak bisa makan dengan sendok tapi masih berceceran, bukan? Walaupun isi rumah jadi awut-awutan dan kotor, dampingilah dengan kesabaran sampai anak berhasil melakukannya sendiri. Semangatilah anak agar ia banyak berusaha melakukan berbagai hal sendiri.

#14.

Kini fungsi otot pada tangan juga sudah berkembang dengan pesat. Ia bisa menumpuk banyak blok mainannya dan bisa juga melempar bola dari atas kepalanya. Kekuatan jari-jarinya pun yang sudah meningkat membuatnya bisa melepaskan kaoskakinya sendiri. Sekarang tanpa bantuan ibu pun, si kecil sudah bisa melepaskan kaoskaki dan sepatunya sendiri. Sebaiknya Anda banyak memberikan contoh hal-hal apa saja yang dapat dilakukan sendiri oleh anak, lalu sabarlah dan berikan dorongan kepada anak sampai ia berhasil melakukannya sendiri.


#15.

Umumnya, bayi berusia 15 bulan sudah memiliki sejumlah gigi yang tumbuh. Maka dari itu, pada usia ini ajarkanlah anak kebiasaan menggosok gigi setelah makan dan jadikan waktu setelah makan anak menjadi waktu bermain yang seru bagi si kecil.

#16.

Anak-anak mulai paham makna dari kata ‘jangan’ dan ‘tidak boleh’. Tapi, tidaklah baik jika Anda sering menggunakan kata ‘jangan’ kepada anak, sebaiknya gunakanlah ucapan yang lebih positif. Namun, jika berhadapan dengan situasi yang berhubungan dengan keselamatan anak, sebaiknya ucapkanlah kata ‘jangan’ secara tegas.

#17.

Anak-anak pada masa ini selalu ingin mencoba tantangan. Karena anak seperti spons hidup yang ingin menyerap informasi yang banyak. Segala pergerakan dan ucapan orangtua akan diserap oleh tubuh anak. Proses ketika anak mencoba dan memahami hal baru secara langsung dan mempraktikkan dengan tubuhnya ini pelan-pelan dapat meningkatkan tingkah laku anak. Hal penting pada masa ini yaitu bantulah menyiapkan lingkungan yang aman untuk si kecil berubah menjadi ilmuwan cilik yang sedang bereksperimen dengan segalanya. Orang dewasa bisa melihat perilaku anak hanyalah hal yang sepele, tapi bagi anak, kegiatan itu dapat menjadi eksperimen yang besar. Dukunglah agar anak melakukan tantangan-tantangan yang masih dalam jangkauannya secara bebas.

#18.

Terkadang saat Anda memberikan kasih sayang yang besar kepada anak, Anda pun luput dari memberikan kesempatan untuk anak berusaha sendiri dan selalu membantu anak melakukan berbagai aktivitasnya. Ini adalah jalan pintas yang membuat si kecil menjadi pasif dan bergantung terhadap orang lain. Ketika anak sedang mempelajari teknik-teknik yang mendasar, anak bisa mengalami frustrasi. Namun, pengalaman ini pun dibutuhkan bagi anak untuk bisa berkembang. Dengan melewati tembok yang sulit seperti itu, anak akan tumbuh dengan baik. Ia pun tahu cara untuk berusaha. Amatilah perilaku anak dan janganlah Anda sedikit-sedikit memberikan bantuan kepada si kecil!

#19.

Sekarang anak sudah bisa menggenggam krayon dan membuat garis, menyendok makanan dan juga makan sendiri. Kemampuan anak menggunakan alat sudah mulai meningkat. Ini karena kemampuan motorik kasar dan motorik halus si kecil yang sudah semakin berkembang. Tetapi, anak hanya terbiasa menggunakan alat-alat yang dikenalnya saja. Anak perlu berlatih untuk menggunakan alat yang baru. Anak sudah bisa menggunakan sendok, tapi mungkin belum lancar memakai garpu. Bantulah si kecil untuk mencoba berlatih menggunakan alat-alat yang baru.

#20.

Fungsi motorik tangan bayi berusia 15 bulan sudah banyak berkembang, sehingga si kecil pun sudah bisa melepaskan kaos kaki, topi, sepatu, dan bajunya sendiri. Walaupun masih sedikit lamban, sabarlah sampai anak bisa melepaskannya sendiri. Berikanlah kesempatan kepada anak untuk merasakan pemenuhan diri atas hasil usahanya sendiri.

#21.

Seringlah membaca buku bersama anak. Si kecil pun kini sudah bisa membuka halaman buku yang tebal. Bagus juga jika Anda membacakan isi cerita buku kepada anak, tetapi dengan membiarkan anak membuka lembaran bukunya saja sudah cukup membuat anak ‘membaca’ bukunya sendiri.

#22.

Anak mulai mengajukan banyak pertanyaan kepada anak. Bertanya ‘ini apa?’ ‘ini?’ sambil menunjuk benda.  Jika Anda malas dan merasa direpoti oleh pertanyaan-pertanyaan anak, maka ia akan mengurungkan niatnya untuk bertanya, karena tidak mendapat respon.

Tujuan terbesar melalui pertanyaan si kecil yaitu percakapan di antara ayah, ibu dan anak. Anda perlu mempunyai target melalui percakapan, anak memiliki rasa penasaran terhadap berbagai macam benda dan juga semakin banyak memberikan pertanyaan. Berikan penjelasan yang mendetail terhadap pertanyaan dari anak. Walaupun tidak semuanya dapat dimengerti oleh anak, tetapi anak bisa mempelajari kosakata-kosakata yang baru.

#23.

Anak kini mulai paham konsep mata, hidung dan mulut. Seiring dengan pengetahuan anak tentang tubuhnya yang semakin meningkat, anak pun bisa menghubungkan kata dengan maknanya. Jika Anda bertanya ‘Mata mana?’, si kecil sudah bisa menunjuk matanya sendiri. Tentu saja ada anak yang masih belum memahaminya dengan sempurna. Ajaklah anak bermain menyebutkan nama-nama bagian tubuhnya atau permainan lain yang dapat membantu anak belajar mengenali nama-nama bagian tubuhnya.

#24.

Kemampuan bahasa anak pun mulai meningkat. Kosakata yang dipahami dan digunakan anak semakin beragam. Biasanya ini berkisar sekitar 3 kata, hingga 20 kata untuk anak-anak yang kemampuan bahasanya berkembang dengan cepat. Berikanlah respons ketika anak mengucapkan kosakata seperti mama, mam (makan), mimi (minum), papa, lalu ajarkanlah kosakata yang tepat dan seringlah memberikan tanggapan kepada anak. 

#25.

Anak sudah terbiasa berkomunikasi dengan orang dewasa. Anak akan menunjukkan tingkah laku untuk mencari ibunya dan menarik perhatian orang lain. Dan ketika orang dewasa menunjukkan satu contoh, si kecil pun mulai meniru sikap orang dewasa. Kegiatan di dalam rumah bagi anak pada masa usia ini merupakan kegiatan yang sangat menarik, maka biarkan anak turut membantu tugas rumah sehingga menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi dirinya. Cobalah berikan satu tugas/misi kepada anak dan berikan pujian ketika ia berhasil melakukannya.

#26.

Anak kini menyadari bahwa dirinya bisa melakukan sesuatu sendiri. Ia pasti ingin melakukan segalanya sendiri. Jika ia mendapat pengakuan dari orang di lain, rasa pemenuhan diri dan kemandiriannya akan bertumbuh. Ini sangat amat mendukung kemampuan belajarnya di kemudian hari. 'Aku berhasil. Aku bisa!' Pemikiran seperti inilah yang akan berpengaruh besar kepada keyakinannya terhadap diri sendiri.

#27.

Anak akan merasa malu-malu saat disuruh memeluk atau mencium orang lain yang tidak akrab dengannya. Ia sudah memahami bahwa 'aku' dan 'kamu' adalah individu yang berbeda, dan ini ada periode di mana ia paham bagaimana perilakunya dinilai oleh orang lain. Karakter malu-malu pada setiap anak berbeda-beda. Ada anak yang sama sekali tidak malu, tetapi juga anak yang ingin bersembunyi saking malunya. Cermatilah temperamen anak.

#28.

Ini adalah periode anak memperlihatkan tantrum. Saat keadaan tidak sesuai dengan keinginannya, ia dapat mengekspresikan rasa frustasinya. Anak tentu saja masih belum bisa mengendalikan emosinya sendiri. Saat anak tantrum, bersabarlah dan tenangkan hati anak. Selama tidak merugikan kepentingan orang lain, mengganggu ketertiban umum, atau perilaku yang berbahaya, ada baiknya jika Anda memberikan kebebasan kepadanya

#29.

Anak kini memperlihatkan minat terhadap benda abstrak, seperti gambar. Ia dapat mengasosiasikan gambar dengan benda sebenarnya. Latihlah kemampuan anak dengan bermain memperlihatkan gambar dan mencari benda aslinya.

#30.

Sebentar lagi, anak akan mulai mengenal konsep warna dan memiliki warna kesukaan. Perluaslah pemikiran anak melalui aktivitas membaca. Tidak perlu selalu membacakan buku baru setiap hari. Biarkan anak memilih buku kesukaannya, meskipun sudah dibaca ratusan kali.

#31.

Saat menginjak usia 17 bulan, anak akan semakin terampil menggunakan beberapa kosakata. Ia bisa melepas bajunya sendiri, dan mulai suka bermain peran. Konsep yang berhubungan dengn kemampuan kognitif seperti mengkategorikan, menirukan, mencari persamaan dan perbedaan benda, sudah bisa mulai diajarkan kepadanya. 

#32.

Pada periode ini, anak dan Anda sama seperti bayangan cermin. Penting sekali untuk menjadi panutan yang baik dan memperlihatkan perilaku yang baik kepadanya.  Perilaku anak terbentuk sambil meniru perilaku Anda. Karena itu, pastikan anak menyerap perilaku yang baik dan benar dari Anda.

#33.

Anak sudah sangat mahir berjalan saat usianya 18 bulan. Ia bisa menaiki tangga dengan bantuan, dan memanjati sofa dan perabot Anda. Ia bisa menari, memegang gagang pintu, dan menekan tombol. Ia juga bisa menendang bola meskipun belum terampil. Ia tumbuh besar dalam sekejap mata.

#34.

Pada usia 18 bulan, banyak orangtua yang sudah mulai bertanya-tanya mengenai toilet training. Banyak orangtua yang tergesa-gesa melepas popok anak di usia ini. Tetapi sebetulnya, kesiapan masing-masing anak untuk toilet training berbeda-beda. Kemampuan anak untuk menahan buang air, kemampuannya untuk memahami instruksi Anda, dan kesiapan mentalnya, harus dipertimbangkan sebelum Anda memulai toilet training.

#35.

Karena ruang gerak anak semakin luas, maka orangtua pun harus memberi perhatian ekstra. Anak yang sudah lancar berjalan, kini akan berlari. Ia bahkan bisa 'kabur' saat dikejar. Bersiap-siaplah untuk menghadapi kegemasan-kegemasan yang akan anak Anda perlihatkan kepada Anda.

#36.

Anak kini dapat menyusun 2 buah  blok mainan secara beramaan. Bahkan untuk anak-anak yang tergolong cepat, bisa menyusun lebih banyak. Saat Anda memberi contoh sebuah bentuk, ia akan berjuang untuk membuat bentuk yang sama dari blok tersebut. Bantulah anak untuk menggerakkan tangannya dengan giat untuk perkembangan motorik halusnya.

#37.

Bayi yang berusia 18 bulan setidaknya memahami arti mata, hidung, dan mulut. Ia bisa menunjuk bagian tubuh orang lain saat diminta untuk mencarinya. Jika Anda bertanya "Mata mana ya?" maka ia akan menyentuh mata Anda. Anak yang perkembangannya tergolong cepat dapat memahami lebih banyak lagi bagian tubuh lainnya, bukan hanya terbatas pada wajah saja, tetapi tangan, kaki, perut, dan lainnya. Mengenal nama-nama bagian tubuh sangat membantu anak untuk lebih mengenal dirinya sendiri.

#38.

Sebentar lagi, anak akan bisa diajak bercakap-cakap. Saat Anda bertanya "Ini apa?", ia setidaknya bisa menjawab dengan satu kata. Lalu tanpa Anda sadari, dalam sekejap perbendaharaan kosakatanya akan meningkat dengan pesat. Karena itu, penting sekali untuk melakukan komunikasi tanpa henti bersama anak. Tanggapilah semua ekspresi anak, dan gunakan beragam kosakata. Rajin-rajinlah mengajaknya berbicara, bertanya, dan menanggapi perkataannya.

#39.

Anak mulai memahami makna tersirat dari perilaku dan tindakan Anda. Ia memahami saat Anda memberi pujian kepadanya, dan ini membuatnya gembira. Karena itu, ia akan memperlihatkan perilaku-perilaku konyol di depan Anda, hanya untuk membuat Anda tertawa.

#40.

Pada periode ini, banyak anak-anak yang memiliki kebiasaan tertentu. Semakin bertumbuhnya anak, semakin banyak situasi yang membuat dirinya cemas dan takut. Anak-anak membuat kebiasaan tertentu sebagai cara untuk melindungi dirnya sendiri. Anak melepaskan rasa cemasnya melalui kebiasaan-kebiasaan tersebut, misalnya mengisap jempol, menggigit kuku, dan kebiasaan lain yang dapat membuat Anda khawatir.

Tetapi pada umumnya, kebiasaan ini berangsur menghilang saat anak menginjak usia 3 tahun. Ada anak yang mendapat ketenangan dari selimut/boneka kesayangan, ada juga yang melakukan gerakan fisik tertentu seperti menggoyangkan kaki. Meskipun perilaku yang diperlihatkan anak kurang baik, tetapi jika Anda menegur dan melarangnya tanpa ba-bi-bu, ini tidak baik bagi perkembangan emosinya. Selama tindakannya tidak membahayakan, biarkan ia melakukannya untuk sementara waktu.

#41.

Anak dapat membedakan pujian dan teguran Anda. Pada periode ini, baik untuk memberi pujian kepada anak, saat ia melakukan sesuatu dengan baik dan benar. Jangan memberikan pujian saat tindakannya tidak baik. Andalah yang harus menanamkan kebiasaan ini agar anak sendiri dapat belajar untuk membedakan perilaku apa yang baik dan tidak baik.

#42.

Perkembangan fisik anak bertumbuh seiring dengan perkembangan kognitifnya. Otot-otot motorik halusnya bertumbuh sehingga kemampuannya untuk berkreasi semakin luas. Ia bisa menekan tombol mainan dan memahami cara benda beroperasi. Biarkan anak bebas berkreasi untuk mendukung perkembangan motorik halusnya. Berikan kesempatan kepadanya seluas-luasnya untuk berkreasi.

#43.

Anak bukan saja memahami cara kerja benda. Ia juga mulai memahami ciri-ciri orang, hewan, dan benda lainnya. Bukan hanya secara visual saja, ia pun mampu memahami stimulasi dari pendengarannya. Kini ia bisa mencocokkan suara 'guk-guk' dengan anjing, atau suara 'meong' dengan kucing. Teruslah mendengar berbagai suara yang ada di sekitar Anda, dan manfaatkan suara-suara tersebut untuk bermain dengan seru.

#44.

Anak kini bisa bermain lempar bola, meskipun belum sepenuhnya mahir. Sebentar lagi ia akan mampu mengangkat bola dengan tinggi di atas kepala dan melemparnya. Semakin sering Anda berlatih dengannya, semakin cepat ia akan menguasai kemampuan melempar tersebut.

#45.

Seiring perkembangan kosakatanya, kini anak Anda mulai mengenal semakin banyak bagian tubuh lainnya. Anak secara alami mempelajari kata kerja, kata sifat, dan lainnya. Karena itu, saat bermain, perdengarkanlah berbagai macam nama benda kepadanya.


#46.

Anak bisa mencocokkan gambar dengan benda aslinya. Anak-anak yang tergolong cepat sudah bisa mencari gambar/benda saat Anda menyebutkan nama dan memintanya mencari/mengambilnya. Kini anak sudah mengerti bahwa meskipun benda diekspresikan dalam bentuk gambar, atribut/karakternya tidak akan berubah.

#47. 

Anak kini mulai menanamkan rasa percaya terhadap dirinya sendiri, dan kemandiriannya mulai berkembang. Ia akan semakin keras kepala dan ngotot, ingin berbuat sesuka hatinya dan banyak situasi yang mudah membuatnya rewel. Jika 'perang' antara Anda dan anak terus berlanjut, pembentukan kelekatan antara Anda dan anak akan jadi bermasalah. Ajarkanlah cara berkompromi kepadanya. Ketimbang memaksakan kehendak Anda, berikanlah ia pilihan/alternatif/jalan keluar untuk menyelesaikan masalah. Dengan demikianlah pembentukan otonomi dirinya akan bertumbuh dengan baik.

#48.

Kini kemampuan sosial anak mulai menggeliat sedikit demi sedikit. Ia sangat gembira ketika ayah dan ibu memberikan pujian, dan ia akan berusaha menarik perhatian Anda. Meskipun interaksi bersama Anda akan semakin meningkat, masih sulit baginya untuk bergaul dan bermain bersama teman-teman seumurannya. Pada usia ini, hal ini adalah hal yang wajar, karena itu, tidak perlu terburu-buru cemas dan khawatir bahwa anak bermasalah.

#49.

Anak akan mulai memperlihatkan ketertarikan terhadap rak buku di rumah. Meskipun ia masih belum bisa membalikkan halaman buku satu persatu, ia kini mampu membalikkan 2-3 halaman buku sekaligus. Tidak apa-apa jika ia masih belum memahami isi buku. Aktivitas ini cukup untuk membuatnya senang.

#50.

Anak yang perkembangannya cepat kini sudah bisa memulai permainan tepung clay dan melukis. Anak menunjukkan ketertarikan terhadap berbagai peralatan bermain, karena itu adalah tugas Anda membuka kesempatan yang lebar untuknya, dengan menyiapkan pensil warna, krayon, tepung clay, dan peralatan lainnya.

#51

Semakin kesadaran diri anak terbentuk, kini sifat keras kepalanya juga semakin terlihat. Semakin terampil ia mengoperasikan benda, semakin ia gemar mengutak-atik segala sesuatu yang ada di rumah. Karena itu, ini adalah periode yang tepat untuk mengajarkan anak apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan. Menggunakan teguran negatif seperti "Jangan!", "tidak boleh!" dapat menciutkan harga diri anak. Karena itu, ganti penyampaian Anda dengan ucapan yang positif. Beri pujian untuk perilaku yang positif, dan beritahukan dengan tegas mengenai hal-hal yang tidak diizinkan.

#52

Anak yang mendekati usia 2 tahun kini mulai mampu menggabungkan 2 buah kata menjadi satu kalimat. Tanggapi kata-kata anak dengan antusias, agar ia pun semakin semangat berbicara. Kini ia tahu bahwa Anda sangat bangga kepadanya saat ia mampu membuat kalimat yang lebih kompleks.

#53.

Kini anak mulai mengenal nama-nama benda di sekelilingnya, dan juga bagian-bagian tubuh, dan tidak lupa untuk memanfaatkannya saat membuat kalimat-kalimat baru. Jangan lupa berikan banyak pujian, dan ajarkan anak pelafalan kata yang benar.

#54

Otonomi anak kini semakin kuat. Jika ada yang berusaha mengusiknya, tidak heran jika ia memperlihatkan perilaku agresif, seperti memukul, mendorong, atau menggigit. Jangan terburu-buru mengecapnya sebagai anak nakal. Pada periode ini ia bukan melakukannya dengan sengaja. Jika Anda langsung memarahinya, apalagi memukulnya, emosinya akan terluka, dan ia akan melakukannya terhadap orang lain. Dengan tetap tenang, beritahukan dengan tegas kepadanya bahwa perilaku memukul/menggigit tidak diizinkan.

#55.

Seiring dengan perkembangan kemandirian anak, kini egonya pun akan terbentuk. Anak-anak pada usia ini belum mampu memposisikan dirinya dari sudut pandang orang lain dan cenderung bersikap egosentris. Tugas Anda adalah mengakui dan menghargai pemikirannya. Anak yang merasakan keberhasilan akan memiliki rasa pemenuhan diri dan kepercayaan diri yang tinggi. Meskipun anak masih belum terampil melakukan sesuatu, dampingilah hingga ia berhasil. Beri pujian dan dorongan semangat.

#56.

Meskipun kemandirian anak berkembang, pada saat yang sama, gejala kecemasan akan perpisahannya pun (separation anxiety) juga akan meningkat. Semakin banyak hal yang bisa ia lakukan sendiri, semakin banyak pula waktu Anda 'terpisah' dengannya. Bantulah anak menyesuaikan diri. Teruslah ekspresikan rasa sayang Anda, tepati janji-janji Anda dan berikanlah banyak pelukan.

#57.

Anak sudah dapat memahami dan melakukan apa yang diinstruksikan Anda. Karena itu, mulai sekarang terapkanlah kebiasaan hidup yang baik, seperti membereskan mainan setelah selesai, dan sebagainya.

#58.

Kini pemahaman anak terhadap suatu peran sudah meningkat. Ia akan menirukan perilaku orang lain dan sangat suka bermain peran, seperti memberikan susu pada boneka. Manfaatkan lingkungan sekitar Anda dan stimulasi anak dengan berbagai jenis permainan peran (playing role).

#59.

Semakin anak mengenal bagian-bagian tubuhnya, kini ia mulai mengenal juga alat kelaminnya. Sama halnya dengan perilaku menyentuh jari tangan atau wajahnya, anak pun mulai memperlihatkan perilaku menyentuh kemaluannya, untuk mengamatinya. Perilaku ini sangat wajar pada usia ini. Tidak perlu memarahinya dengan berlebihan. Jika Anda memergokinya, alihkan/sibukkan perhatiannya ke aktivitas lain.

#60.

Banyak anak yang mulai siap untuk melakukan toilet training pada masa ini. Jika Anda cermati, anak dapat mengirimkan sinyal untuk memberitahu Anda bahwa ia ingin buang air, seperti menurunkan celana atau bersembunyi saat buang air.

Banyak faktor yang mempengaruhi kesiapan anak untuk mulai toilet training, mulai dari kesiapan kognitif, psikis, dan fisiknya. Anda bisa memulai tahap awal toilet training dengan membacakan buku cerita yang berkaitan dengan buang air, memberi pujian saat ia memperlihatkan sinyal, dan sebagainya.

#61.

Pada situasi di mana ayah dan ibu harus bekerja, banyak rumah tangga yang mempercayakan pengasuhan anak kepada pihak ketiga, seperti TPA (tempat penitipan anak), nenek, atau pengasuh. Pada periode ini, separation anxiety (kecemasan akan perpisahan) pada anak bisa muncul. Gejala ini tidak hanya muncul sekali saja. Tidak hanya pada bayi, anak yang sudah siap masuk SD pun bisa merasakan hal yang sama. Karena itu, selain ikatan ayah ibu dan anak, pastikan juga kelekatan anak dengan pengasuhnya juga terbentuk dengan baik. Pengasuh pun harus bisa mengajak anak bermain dan mengekspresikan kasih sayangnya. 

#62.

Kini anak ingin ikut serta terhadap hal-hal yang dilakukan orang dewasa. Saat Anda membersihkan ruangan, atau membereskan barang, ia akan dengan aktif mengikuti Anda. Saat ia tertarik dengan sesuatu, ia akan meminta orang dewasa untuk mengakomodasi permintaannya. Dengarkanlah permintaannya, dan pertahankan kelekatan Anda dengannya. Dampingi dan lakukan aktivitas yang diinginkannya bersama-sama. Pada anak-anak yang perkembangannya cepat, ia bisa menirukan kegiatan sehari-hari Anda, seperti membasuh wajah atau mencuci tangan sendiri. Hanya saja, pastikan Anda membantunya membedakan perilaku apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

#63.

Rasa penasaran anak terhadap lingkungan sekitar akan semakin besar. Ini adalah pertanda bahwa kesadaran dirinya sedang berkembang dengan baik. Memberikan kebebasan untuk melakukan hal-hal yang disukai anak adalah salah satu cara untuk membangun kepercayaan diri dan kemandiriannya. Jika Anda selalu melakukan segalanya untuk anak, tidak heran jika di kemudian hari, anak akan menjadi tergantung terus kepada orang lain. Berikanlah banyak pilihan kepadanya dan hargai pemikirannya.

#64.

Lewati keseharian anak dengan keteraturan. Menetapkan jadwal keseharian membantu anak untuk membangun regulasi dirinya. Ia dapat mengira-ngira aktivitas selanjutnya yang akan ia lakukan, sehingga mudah menanamkan kestabilan emosi dan memudahkan anak beradaptasi. Tantrum dan rengekan-rengekan anak pun akan semakin berkurang pastinya.

#65.

Jika dulu bayi banyak melakukan hal-hal secara refleks, setelah lewat usia setahun, perilakunya lebih terarah dan memiliki tujuan/alasan. Karena itu, cermatilah alasan/tujuan apa yang ingin dicapai anak saat ia melakukan sesuatu, dan berikan ia kesempatan untuk menyelesaikannya agar ia merasakan pemenuhan diri.

#66.

Alasan terbesar anak melakukan tantrum adalah poin di atas. Anak seringkali rewel dan tantrum ketika apa yang diinginkannya tidak terpenuhi. Jika Anda langsung memarahinya tanpa alasan, Anda hanya akan menciutkan hatinya, dan ia akan merasa tidak mendapat pengakuan dari Anda. Carilah alasan di balik tantrum anak dan alihkan perhatian atau cari jalan keluar lainnya.

#67.

Kemampuan kognitif anak berkembang dengan sangat pesat. Bukan saja bisa menemukan benda yang tidak terlihat olehnya, ia pun bisa membayangkan hal-hal yang bahkan tidak nyata, misalnya saat Anda bercerita tentang monster atau dinosaurus, maka ia akan langsung membayangkannya, menirukannya, bahkan juga bisa merasa ketakutan. Rasa takut ini betul-betul dirasakannya. Karena itu, jangan menganggapnya sepele, pahami perasaannya dan berikan ia ketenangan. Ucapan seperti "Ei, takut apaan. Ini gak seram. Jangan nangis!" adalah ucapan yang menghiraukan emosinya. Berempatilah terhadap perasaan anak sehingga ia mendapat kekuatan untuk mengatasi perasaan tersebut.

#68.

Saat menginjak 21 bulan, kebiasaan tangan anak akan sudah mulai kelihatan. Tangan sebelah mana yang sering digunakan anak saat ini adalah tahap awal dari kebiasaan penggunaan tangannya. 5-10% anak tergolong kidal, 20% bisa menggunakan keduanya, dan sisanya menggunakan tangan kanan.

#69.

Menjelang usia 2 tahun, anak bisa menyusun lebih dari 4 buah blokk mainan. Ia bisa menyusunnya tanpa berhenti, dan memainkannya dengan posisi tersusun. Tenaga tangan anak kini sudah lebih kuat, dan sebentar lagi ia akan bisa membuat bentuk menggunakan berbagai macam blok. Ia juga bisa mengikuti Anda membuat suatu bentuk, dan menirunya untuk membentuk yang sama. Dengan banyak latihan seperti ini, kemampuan anak untuk berkreasi akan meningkat.

#70.

Motorik kasar anak berkembang dengan cepat. Kini ia bisa menaiki dan menuruni paling tidak 2 anak tangga sendiri. Ia pun pintar melempar dan menendang bola. Perbanyaklah aktivitas fisik motorik untuk anak Anda.

#71.

Salah satu hal yang harus Anda waspadai di masa ini adalah, bahwa anak belum mengenal konsep waktu dengan baik. Karena itu, hindarilah kata 'nanti', 'ntar aja', atau ekspresi serupa yang menunda janji Anda kepada anak. Bukan saja ini menghalanginya mempelajari konsep waktu yang tepat. Ucapan-ucapan ini akan melukai perasaannya, apalagi jika pada akhirnya, janji tersebut tidak Anda tepati.

#72.

Kini semakin banyak suara yang didengar anak dan ia juga mampu mengasosiasikan suara tersebut dengan pemilik suaranya. Anda bisa mencoba bermain menebak suara hewan sebagai contoh. Anak yang perkembangannya cepat, kini bisa memahami kata keterangan tempat, seperti atas dan bawah. Perbanyaklah penggunaan kosakata yang berkaitan dengan arah dan tempat untuk mendukung pertumbuhannya.

#73.

Anak usia 22 bulan kini sepenuhnya sadar bahwa ia adalah individu yang terpisah dari Anda. Tetapi, untuk menarik perhatian Anda dan karena ia ingin selalu dekat dengan Anda, separation anxiety (kecemasan akan perpisahan) pun bisa muncul kembali. Meskipun Anda merasa mood anak selalu berubah-ubah tidak menentu, tidak perlu khawatir. Ini hanyalah proses perjalanan anak untuk belajar mengenal dan mengekspresikan perasaan dirinya.

#74.

Ini adalah periode di mana anak akan terus bertanya "Ini apa?". Ia sudah mulai memahami konsep kata tanya. Berikan jawaban pada pertanyaan anak dengan antusias, dan doronglah agar ia terus mau bertanya tentang hal lainnya. Saat mendapat jawaban dari pertanyaannya, penalaran anak pun akan semakin meningkat.

Anda juga bisa menstimulasinya dengan kembali bertanya kepada anak "ini apa?". Biarkan anak menjawab pertanyaan Anda. Hanya saja, jangan selalu bertanya tentang benda-benda yang belum ia kenal. Semakin ia dihadapkan dengan pertanyaan yang tidak bisa ia jawab, ia akan merasa kesulitan dan akhirnya malas untuk menjawab, bahkan menghindar, karena ia merasa dialog ini tidak menarik baginya. Karena itu, sesuaikan percakapan Anda dengan kemampuan anak.

Anda juga bisa merangsang daya pikir anak dengan bertanya kembali. Misalnya, anak bertanya "Mengapa begini?", maka Anda bisa menjawab dengan berkata "Kira-kira menurut kamu mengapa bisa begini?". Anak yang penuh dengan rasa keingintahuan akan menjadi anak dengan kemampuan observasi yang kuat.

#75.

Anak berusia 22 bulan kini bisa membuka halaman buku satu persatu. Ia juga memahami fungsi/cara mengoperasikan benda-benda di sekitarnya. Ia kini lebih terampil bermain tepung clay atau menggambar dengan krayon. Perkenalkan berbagai macam media di rumah Anda untuk ia mainkan.

#76.

Anak usia 23 bulan sudah memiliki kesadaran terhadap jenis kelamin. Ia bahkan akan mencoba mengikuti tingkah laku dan peran ayah ibu sesuai dengan jenis kelamin. Ini adalah periode di mana keingintahuannya sangat dalam. Penting untuk berhati-hati agar tidak menanamkan konsep gender yang salah kepada anak. Perempuan tidak sama dengan pink, begitu pula laki-laki, tidak harus selalu biru. Anak perempuan sah-sah saja untuk bermain mobil-mobilan, dan laki-laki pun boleh bermain boneka.

#77.

Anak usia 24 tahun sudah bisa berjalan dengan lancar, dan dalam waktu yang panjang. Ia tidak akan merasa kelelahan berjalan-jalan bersama Anda di area yang dekat dengan rumah. Jangan ragu-ragu untuk sering mengajaknya keluar rumah. Biarkan ia melihat dan merasakan benda-benda yang tidak ada di rumah, untuk menstimulai perkembangan otaknya.

#78.

Seiring dengan berkembangnya kekuatan tangan anak, maka tidak heran ia semakin suka menyentuh ini itu, termasuk mengacaukan lemari baju Anda. Namun, daya konsentrasi anak masih belum berkembang dengan baik, sehingga ia belum bisa fokus terhadap satu permainan saja. Daripada memarahi anak karena lemari yang berantakan, ajarkanlah anak untuk bisa merapikan kembali setelah bermain.

#79.

Anak kini bisa berjalan dan melewati berbagai halang rintang. Tentu saja bukan rintangan yang tinggi, tetapi setidaknya ia mampu menghindari benda yang menghalangi langkahnya. Ini adalah pertanda bahwa rasa percaya diri terhadap tubuhnya sendiri sangat tinggi. Beri pujian saat Anda melihatnya.

#80.

Perkembangan bahasa anak sangat tergantung usaha ayah dan ibu. Ajaklah anak bercakap-cakap, dengarkanlah semua perkataannya, dan berikan tanggapan yang antusias. Gunakan bermacam-macam kosakata.

#81.

Setiap anak memiliki tahapan tumbuh kembang yang berbeda-beda. Tidak perlu tergesa-gesa jika Anda merasa anak Anda sedikit lambat. Berikan dorongan semangat kepadanya, dan pasti saatnya akan tiba di mana ia bisa melakukan semuanya.



Bahan pertimbangan
Konten Chai's Play tidak hanya terbatas diterapkan oleh ibu saja. Ayah, anggota keluarga lain, pengasuh dan para pendidik PAUD bisa mempraktikkannya juga.
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Bagaimana dengan konten ini?