Namun, agar efeknya dapat disalurkan pada anak, sebenarnya perlu untuk bermain dan berkomunikasi ‘bersama’. Hanya mengawasi atau menjaga saja sangat tidak cukup untuk menyimpulkan bahwa ayah sudah menghabiskan waktu bersama dengan anak. Bermain dengan anak adalah soal kualitas, bukan kuantitas.
Cobalah untuk menatap mata anak, membuat aturan permainan bersama dan berpartisipasi pada permainan anak, meskipun hanya 5 menit setiap harinya. Kebahagiaan si kecil dapat ditentukan dari 5 menit usaha ayah.
Apakah manfaat dari permainan ayah terhadap anak?
1. Baik untuk perkembangan otak anak
Selama masa pertumbuhan, anak-anak mengembangkan otak melalui stimulasi sensor vestibuler. Sensor vestibuler adalah organ yang mengendalikan sensor keseimbangan dan melalui berbagai gerakan tubuh, berkembang perasaan aman.
Anak-anak yang merasakan pengalaman berbagai macam gerakan tubuh bersama dengan ayah, mendapatkan banyak rangsangan vestibuler dan perkembangan keterampilan motorik, seperti berjalan dan berlari dapat berkembang lebih cepat. Selain itu, hal ini juga dapat merangsang perkembangan otak.
2. Membantu perkembangan sosial
Ayah dan permainan motorik, berdampak utama pada perkembangan sosial anak. Hal ini dikarenakan keberhasilan dan kegagalan yang dialami dalam bermain menjadi landasan bagi kemampuan kontrol tubuh.
Selain itu, anak-anak yang memiliki banyak waktu untuk bermain dengan ayah mereka dapat mengembangkan kemampuan berempati dan toleransi, yang dapat membuat hubungan pertemanan dengan teman sebaya berjalan dengan baik.
3. Dapat mengatasi badai dengan luwes
Saat anak menjadi remaja, pertumbuhan kedua mereka dimulai dan mereka mengalami periode pubertas. Semua remaja mengalami dan melaluinya, akan tetapi mengapa ini menjadi saat yang sulit bagi suatu keluarga?
Ada solusi untuk komunikasi antara orangtua dan anak. Mulai dari periode ini, Anda harus membentuk empati melalui bermain dengan anak, sehingga Anda dapat membuat dasar untuk berkomunikasi saat anak Anda tumbuh dewasa. Jika ayah dan ibu tidak banyak berkomunikasi dengan anak, ketika remaja, komunikasi menjadi semakin tidak lancar, dan seluruh keluarga bisa mengalami kesulitan dan ketidakharmonisan.
Ingatlah bahwa anak-anak yang banyak berdialog dengan orangtua, dapat tumbuh menjadi orang dewasa yang sehat.
4. Membantu menyalurkan energi
Di mata orangtua, terlihat seperti anak yang belum tahu apa-apa, namun anak-anak juga memiliki stres tersendiri. Waktu bermain dengan anak, menjadi waktu untuk menghilangkan stres bagi anak yang seperti.
Anak-anak yang seperti ini, juga mengembangkan kemampuan untuk mengatasi stres dengan lebih aktif dan bijak, meskipun mereka telah dewasa.