Misalnya, daripada mengatakan "2 + 3 = 5," berceritalah seperti, “Chai punya 2 permen, lalu mendapatkan hadiah 3 permen. Jadi sekarang Chai punya 5 permen.
Bukan semata-mata memberikan soal dan meminta jawaban dari anak, memberi soal cerita dapat meleburkan rumus matematika ke dalam situasi tertentu secara alamiah.
Mengapa storytelling dibutuhkan dalam permainan matematika?
Tren dalam pendidikan pun berubah semenjak beberapa tahun terakhir ini. 2012, ketika pelajaran matematika anak berevolusi dari cara kuno yang formal menjadi cara yang lebih bervariasi. Buku-buku pelajaran pun berubah menyesuaikan hal tersebut.
Sekarang penting bagi anak untuk menikmati matematika, bukan untuk membuat matematika seperti mesin membuat rumus dan menjawabnya. Itulah mengapa anak dapat mengerti mengapa rumus matematika diperlukan di dalam cerita. Proses-proses seperti ini membuat anak-anak menikmati matematika itu sendiri.
Terutama, bagi anak-anak yang dalam kehidupan sehari-harinya memiliki banyak pengalaman bermain seperti ini bersama dengan ibunya, mereka akan beradaptasi pada kurikulum sekolah dengan baik saat memasuki sekolah dasar.
Lakukanlah permainan mendongeng matematika dengan anak Anda seperti ini!
1. Ajarkan keasyikan matematika melalui permainan
Bermain matematika dengan anak bukanlah belajar melainkan berikanlah pendekatan dan pengetahuan matematika sebagai konsep bermain yang sepenuhnya bermain, bukan belajar.
Untuk aktivitas lainnya, mudah bagi Anda untuk berpikir bahwa hal itu adalah bermain dan Anda bisa juga bermain dari sudut pandang anak. Namun sebagian besar orangtua, saat mencoba mengenalkan anak terhadap aktivitas calistung, tanpa disadari mereka memaksakan belajar pada anak dan sulit untuk menerapkannya seperti permainan.
Alasannya adalah karena mereka memberikan pendekatan dengan melihat hasil. Bermain matematika dengan anak adalah menghilangkan nafsu bahwa ‘anak Anda harus memahami prinsip ini’ dan berfokuslah pada ‘rupanya anakku sudah merasakan pengalaman yang menyenangkan dengan prinsip ini’. Baik ibu dan anak akan memiliki pengalaman bermain matematika yang menyenangkan.
2. Berikan pengalaman prinsip matematika sebagai salah satu situasi
Ketika mengajarkan anak berhitung, daripada membuat anak harus hafal berhitung dari angka 1 hingga 10, lebih baik menciptakan situasi di mana anak harus menghitung dari angka 1 hingga 10. Misalnya, berikan mangkuk camilan pada anak dan berikan pendekatan seperti "Yuk taruh 3 roti di mangkuk Chai lalu memakannya." . Ciptakanlah situasi yang mencerminkan prinsip-prinsip matematika yang Anda ingin anak Anda mengalaminya.
Dalam situasi tersebut, anak akan mendapatkan motivasi mengenai matematika secara alamiah.
3. Gunakanlah karakter atau buku cerita kesukaan anak Anda
Bisa jadi sulit bagi Anda untuk membuat situasi yang nyata di segala situasi pada anak Anda. Dalam hal ini, bagus juga jika menggunakan buku cerita dan karakter yang disukai anak Anda. Misalnya, jika anak Anda menyukai karakter bayi beruang dalam buku cerita, cobalah memberikan pendekatan seperti "Bayi beruang ingin makan kue lingkaran, di sini kue yang berbentuk lingkaran mana ya?."
Anak akan lebih terhibur daripada hanya sekedar “Cari lingkaran yuk”. Kedepannya pun, anak akan berpartisipasi lebih aktif dalam permainan matematika selanjutnya.
4. Jangan lewatkan dialog dalam kehidupan sehari-hari
Cobalah konsep matematika pada anak Anda melalui dialog sehari-hari. Anda dapat menangkap dua kedua kelinci sekaligus, yaitu motivasi dan kesenangan dalam matematika.
Ada banyak elemen dalam kehidupan kita sehari-hari yang mencakup konsep-konsep matematika. Tangkap momen-momen ini dalam kehidupan sehari-hari, lalu berikan pendekatan dengan dialog dan pertanyaan yang memungkinkan anak untuk membentuk keterampilan berpikir matematika.
Pertanyaan dan kata-kata ibu akan memiliki efek yang lebih besar daripada pelajaran soal matematika apapun.
Tidak perlu berpikir keras tentang permainan matematika ala bunda. Bermainlah bersama anak Anda hanya dengan mengingat dua hal saja, yaitu bermain dan bercerita di bidang apapun, seperti berhitung angka, bentuk, ukuran, dll .
Jangan khawatir saat anak Anda bermain, ia tidak dapat memahami prinsipnya dengan segera. Hal itu meresap sedikit demi sedikit di kepala anak Anda. Pengalaman bermain dengan ibu, memberikan manfaat yang luar biasa dan pada suatu saat pasti akan ada waktu untuk menunjukkan cahayanya.






