Menguasai konsep matematika bukanlah semata-mata agar anak pandai mengerjakan soal ulangan dan pandai berhitung.
Untuk melakukan pendekatan terhadap matematika sejak dini, diperlukan cara yang seru dan tidak membosankan. Menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari dan permainan anak, dapat membuat anak yang benci matematika, jadi ketagihan!
Alasan mengapa belajar matematika lebih efektif lewat permainan:
1. Matematika adalah bidang yang rumit dipelajari
Semakin anak merasa bahwa matematika adalah pelajaran yang membosankan dan harus mengerjakan banyak soal/PR, semakin anak akan kehilangan minat, atau bahkan benci matematika. Jika anak belajar sambil bermain, maka matematika pun akan terasa menyenangkan dan mudah.
2. Matematika bukan hapalan
Seorang anak tidak bisa disebut pandai matematika hanya karena pandai penjumlahan dan pengurangan. Konsep matematika sangat bervariasi dan selalu ada analisa di balik proses menjawab dan menyelesaikan soal. Karena itu, melalui aktivitas bermain, anak akan terdorong untuk memutar otak agar bisa memecahkan soal.
3. Banyak anak yang takut salah
Selain rumit, seringkali anak membuat kesalahan dalam menjawab pertanyaan. Jika beban ini terus diingat anak, maka ia akan semakin benci matematika. Melalui permainan, anak akan mudah mengerti di mana kesalahannya, dan meskipun ia salah berulang kali, ia tidak akan menganggapnya sebagai tekanan, tapi sebagai permainan yang seru.
Melakukan pendekatan terhadap matematika sedari dini memiliki banyak manfaat untuk anak. Asal diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dalam permainan, tanpa memberikan anak tekanan untuk belajar, si kecil akan belajar matematika dengan senang hati.
Jika si kecil tidak suka matematika, pahami isi hatinya, sediakan cara belajar yang menyenangkan melalui tips pengasuhan dan kurikulum permainan kami!
