Dalam kehidupan sehari-hari, anak sering mengekspresikan perasaan negatifnya dengan kemarahan. Ada baiknya jika Anda mengingat hal-hal di bawah ini ketika anak mengekspresikan kemarahannya.
① Orangtualah harus mengendalikan perasaannya terlebih dahulu.
Jika si kecil bermain dengan tenang, kemudian ia menunjukkan kemarahan dan membuat keributan, dari sudut pandang orangtua pun, Anda akan marah dan kadang-kadang merasa jengkel. Namun, ketika akan mendisiplinkannya dengan efektif, orang tua tidak boleh marah dan meluapkan emosi Anda ketika secara efektif mendisiplinkannya.
② Untuk sementara waktu, perhatikanlah diam-diam selama beberapa saat.
Masa di mana anak Anda menimbulkan kekacauan tidak akan berlangsung lama. Biasanya, jika anak Anda menginjak usia lebih dari 4 tahun, tindakan seperti menjerit atau berguling-guling, ketika Anda tidak menghiraukannya, akan mereda sendiri.
③ Bantulah meredakan perasaan anak yang meledak-ledak.
Bantulah anak Anda agar dapat mengambil napas dalam dengan tenang dan berkata untuk "Yuk, kita ambil napas dalam-dalam tiga kali?" Anak akan berusaha untuk tenang sambil mengambil napas.
④ Pahamilah perasaan anak Anda.
Bacalah perasaan anak Anda, "Oh, kakak begini karena sangat kecewa ya” “Oh, kakak begini karena sangat marah ya”. Dengan orangtua yang mencoba membaca pikiran anak, akan menjadi penghiburan yang besar bagi anak.
⑤ Diamkan untuk sementara waktu. Anak juga perlu waktu untuk berpikir dengan tenang.
Saat seperti ini, Anda tidak boleh menasehatinya. Nasihat logis, seperti "Kamu melakukan hal ini, ya jadinya seperti ini”, juga tidak membantu. Anak harus sadar dengan sendirinya.
⑥ Meskipun kemarahannya meledak, namun berikanlah pujian padanya karena ia pun telah berusaha menahan kemarahannya.
Selain itu, carilah solusi yang tepat bersama dengan anak Anda mengenai masalah yang telah membuatnya kesal.
⑦ Ada baiknya jika memberikan anak pilihan ketika memecahkan masalah.
Anak-anak tidak menyesali pilihan mereka sendiri. Jika Anda membantu anak Anda untuk bisa memutuskan pilihan terakhirnya, dapat meningkatkan kemampuan anak untuk memcahkan masalah secara alamiah. Jika masih anak-anak, meskipun Anda hanya bertanya mengenai pendapatnya, ia merasa dirinya dihargai.










