MasukDaftarHalaman Saya
Pengasuhan Anak
Bagaimana Langkah Pertama Memberikan Pendidikan Seks kepada Anak?
Dibaca 1281
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Bagaimana cara yang tepat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan si kecil yang membuat orangtua kewalahan? Coba cek terlebih dahulu sampai sejauh mana rasa penasaran anak terhadap jenis kelamin atau hal yang berhubungan dengan konsep seksualitas sebelum memulai memberikan pendidikan seks kepada anak!

“Bunda! Gimana caranya bikin dedek bayi?”, “Bunda! Dedek bayi datang darimana?”, atau pertanyaan-pertanyaan lain yang dapat membuat orangtua panik. Kadang orangtua hanya menjawab “Kamu belum tahu juga gak apa-apa kok. Nanti kalau kamu sudah besar juga pasti kamu akan tahu sendiri”.

Banyak para orangtua yang menjawab pertanyaan-pertanyaan lain dengan jelas, tapi mereka cenderung menghindari pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep seksualitas atau jenis kelamin.“

1. Bagi anak, pertanyaan tentang seksualitas sama saja dengan pertanyaan seperti biasanya.

Pertanyaan-pertanyaan si kecil yang berhubungan dengan konsep seksualitas sebetulnya sama saja dengan pertanyaan “Pohon makan apa supaya tumbuh besar?”, “Kupu-kupu lahirnya gimana?”. Hanya saja orangtua terlalu kaget dengan pertanyaan seputar seksualitas. Apabila orangtua menanggapi pertanyaan ini secara negatif atau menunjukkan sikap enggan menjawabnya, akibatnya anak bisa memiliki pemikiran yang negatif mengenai konsep seksualitas. Oleh karena itu, sebaiknya Anda memberikan jawaban yang jujur kepada anak!

2. Pendidikan seks usia dini berhubungan dengan perkembangan individu secara keseluruhan.

Pendidikan seks merupakan ilmu yang dapat membantu seseorang menganggap tubuhnya sendiri berharga dan memahami serta menghargai kesetaraan jenis kelamin, sehingga dapat tumbuh dan berkembang menjadi sosok individu yang utuh secara keseluruhan.

Anak yang sudah belajar sedari kecil untuk menghargai dirinya sendiri dan bertenggang rasa terhadap orang lain akan menunjukkan sikap tidak sembarangan mengizinkan orang lain untuk menyentuhnya atau mengganggu area pribadi orang lain. Pendidikan seks usia dini bukan berarti mengajarkan tentang teori anak yang terbentuk dari bertemunya sperma dan sel telur.

Anda tidak perlu memarahi atau mengecam keingintahuan anak terhadap konsep seksualitas, tetapi sebaiknya sebelum anak berusia 5 tahun, ia perlu mendapatkan pendidikan seks mengenai perbedaan tubuh laki-laki dan perempuan, serta bagian-bagian tubuh mana yang berharga dan harus dijaga olehnya.

3. Pembentukan kelekatan sangat penting agar anak dapat memahami pendidikan seks dengan baik.

Anak-anak yang memiliki hubungan kelekatan yang aman bersama orangtuanya memiliki kemampuan untuk membedakan mana sentuhan yang baik dan tidak baik. Mereka akan cepat mengerti ucapan ibunya yang berkata “Kalau ada orang yang menyentuh tubuh kamu dan membuatmu tidak nyaman, kamu harus teriak ‘gak boleh’ sekencang-kencangnya!”.

Anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan memiliki banyak rasa keingintahuan terhadap objek-objek atau lingkungan yang ada di sekitarnya, tapi karena mereka masih kurang memahami fungsi organ tubuhnya dengan baik dan memiliki kemampuan menilai/penalaran yang kurang baik pula, sehingga mereka sering menjadi korban pelecehan seksual. Ketika anak menjadi korban pelecehan seksual yang tidak diketahui oleh orangtuanya, ia mengetahui bahwa ini merupakan suatu kejadian yang tidak baik dan membutuhkan keberanian yang besar untuk membicarakan hal ini kepada orangtuanya.

Apakah anak akan berkata jujur atau menyembunyikan hal ini dari orangtuanya itu bergantung pada seperti apa hubungan orangtua dan anak.

4. Dalam kehidupan sehari-hari, orangtua perlu memberikan contoh perilaku yang baik dan benar mengenai pemahaman pendidikan seksual yang benar.

Jadilah role model yang baik bagi si kecil dengan menunjukkan nilai-nilai dan sikap yang mendukung bahwa seksualitas bukanlah hal yang memalukan, melainkan hal yang berharga dan patut dijaga oleh setiap orang.

Dasar utama dari pendidikan seks yaitu menunjukkan sosok suami istri yang harmonis, saling menghargai dan menyayangi satu sama lain.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang menerima pendidikan seks dari orangtuanya cenderung akan lebih menjaga dan berhati-hati dengan dirinya sendiri berkaitan dengan hubungan seksual. Sebelum memberikan pendidikan seks kepada si kecil, ada baiknya jika Anda memikirkan kembali apakah nilai dan pemahaman mengenai konsep seksualitas yang Anda ketahui sudah benar. Karena orangtua yang merasa malu dan menunjukkan sikap menghindari percakapan mengenai seksual dapat membangun sikap yang negatif pada diri anak terhadap konsep seksualitas.

Bahan pertimbangan
Konten Chai's Play tidak hanya terbatas diterapkan oleh ibu saja. Ayah, anggota keluarga lain, pengasuh dan para pendidik PAUD bisa mempraktikkannya juga.
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Bagaimana dengan konten ini?