MasukDaftarHalaman Saya
Pengasuhan Anak
Belajar Alfabet Menggunakan Buku Cerita Bergambar!
Dibaca 513
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Betapa senangnya apabila anak dapat menguasai kemampuan membaca tulisan saat membaca buku cerita bergambar bersama-sama. Tapi, cobalah pikirkan kembali demi siapakah Anda buku itu, lalu bacakanlah buku dengan cara-cara berikut ini!

Si kecil kini sudah mengerti apa yang diceritakan oleh Ayah hanya dengan melihat gambar pada bukunya saja. Dan, saat minat anak terhadap huruf mulai terlihat, para orangtua akan berpikir “Inilah saatnya!”.

Tapi, jika Anda berusaha agar anak dapat segera menguasai huruf alfabet melalui buku cerita bergambar dengan memaksanya membaca, mencari huruf sebanyak-banyaknya, meminta anak untuk melihat tulisan bukan gambar, atau memberikan penjelasan tambahan mengenai tulisan yang ada pada buku, maka tentu saja ini dapat menurunkan semangat anak. Ingatlah bahwa kegiatan membaca buku harus demi anak!

1. Bacalah huruf secara perlahan

Kemampuan anak membaca huruf secara perlahan akan berkembang juga, tapi banyak para orangtua yang menekan anak untuk membaca padahal ia tidak menginginkannya. Pahamilah perasaan si kecil saat ia tidak ingin membaca! Saat anak menolak membaca mungkin karena ia belum mengetahui hurufnya atau merasa takut apabila salah mengucapkan dan tidak sesempurna Anda. Janganlah memarahi anak apabila ia menolak membaca tulisan padahal ia sudah bisa dan sampaikan kepada anak bahwa tidak apa-apa jika ia tidak bisa membaca dengan baik seperti Anda. Cobalah tingkatkan kepercayaan diri anak dengan cara membaca satu kalimat secara bergantian atau membaca beberapa kosakata penting saja sehingga dapat mengembangkan kemampuan membaca anak secara perlahan.

2. Permainan mencari huruf pun dimulai secara perlahan

Mencari kosakata-kosakata yang terdapat pada buku dongeng sambil membaca bukunya juga merupakan cara yang baik. Tapi, apabila inti kegiatan beralih menjadi mencari kosakata ketimbang membaca buku, ini dapat memunculkan rasa stres dan takut jika ia tidak bisa menemukan kosakata yang diminta, sehingga pada akhirnya menolak untuk membaca buku. Mulailah bermain mencari kosakata ketika anak sudah cukup memahami isi cerita dan puas berimajinasi dengan buku dongeng yang dibaca.

3. Setelah melihat semua gambar, barulah mulai melihat tulisan

Saat membaca buku dongeng, banyak sekali orangtua yang sengaja menunjuk tulisan yang ada pada buku supaya mengarahkan anak untuk fokus terhadap tulisan. Saat anak sedang melihat gambar, biarkan anak fokus terhadap gambar dan bacakanlah tulisan yang tercantum di bawahnya. Setelah Anda memberikan waktu yang cukup agar anak dapat berimajinasi dan berpikir, mulailah sedikit demi sedikit mengenalkan anak pada tulisan.

4. Bacakanlah agar anak dapat memahaminya dengan baik

Berbicara dan memberikan penjelasan yang banyak kepada anak dapat menambah perbendaharaan kosakata anak, sehingga banyak orangtua yang sengaja memberikan penjelasan tambahan setelah membacakan satu kalimat kepada anak. Tapi, apabila Anda terlalu banyak berbicara kepada anak, maka mungkin saja anak tidak akan memahami isi cerita buku dan kebingungan dengan apa yang disampaikan oleh Anda. Bacakanlah semua tulisan yang ada pada buku saja, setelah selesai membacakan semuanya, barulah Anda dapat menyampaikan penjelasan tambahan kepada anak.

Bahan pertimbangan
Konten Chai's Play tidak hanya terbatas diterapkan oleh ibu saja. Ayah, anggota keluarga lain, pengasuh dan para pendidik PAUD bisa mempraktikkannya juga.
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Bagaimana dengan konten ini?