Aktivitas bermain pengukuran bersama anak, lakukan seperti ini!
1. Gunakan istilah-istilah dalam pengukuran
Cara terbaik menanamkan ilmu matematika kepada anak yaitu dengan mengucapkan ekspresi bahasa melalui istilah-istilah pengukuran. Berikan contoh 2 kata pembanding objek, seperti ‘panjang dan pendek’, ‘tinggi dan rendah’, ‘berat dan ringan’ secara berulang-ulang kepada anak.
Ketika anak menyentuh langsung objek dan membandingkan sendiri objek yang dilihat olehnya, berikanlah pertanyaan yang berhubungan dengan bentuk objek tersebut agar anak dapat menggunakan istilah pengukuran yang tepat dan sesuai dengan bentuk objek.
2. Lakukan aktivitas pengukuran dengan menggunakan suatu patokan
Di dalam pengukuran, pasti ada satuan ukuran. Dalam mengukur sesuatu biasanya sudah ada satuan pokok yang pasti, karena jika semua orang memiliki satuan ukur yang berbeda-beda, tentu akan mengakibatkan kesimpangsiuran. Saat bermain bersama anak, secara alami Anda dapat menceritakan beberapa istilah pengukuran sampai anak mengerti. Misalnya, ajaklah anak bermain mengukur panjang sofa yang ada di dalam rumah! Untuk mengukur panjang sofa, ibu dan anak masing-masing membawa satu benda yang akan digunakan sebagai patokan pengukuran/alat ukur. Ibu membawa remote control TV dan anak membawa buku, kemudian ukurlah panjang sofa dengan patokan masing-masing, pasti hasil pengukuran akan berbeda, kan?
Doronglah rasa penasaran anak mengenai hasil pengukuran yang berbeda pada sofa yang sama!
Anak mungkin belum mengerti mengapa kita harus menggunakan satuan ukur standar, Tetapi, melalui pengalaman mengukur objek dengan alat ukur yang dimilikinya dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika dan juga dapat menjadi permainan yang seru bagi anak.
3. Manfaatkan kartu bergambar agar anak dapat memahami konsep hubungan sebab-akibat
Permainan yang melibatkan pemahaman konsep hubungan sebab-akibat dalam suatu kejadian dapat membantu anak memahami konsep waktu melalui fungsi sensorisnya. Bacakan buku cerita bergambar yang singkat kepada anak dan biarkan anak mengingat isi cerita buku, kemudian ajaklah anak untuk menceritakan isi buku sesuai urutan kejadian. Selain itu, Anda dapat meminta anak menceritakannya melalui kartu bergambar yang dibuatnya secara langsung. Buatlah kartu gambar yang sederhana mengenai isi cerita buku sesuai waktu urutan kejadian, kemudian sejajarkan kartu-kartu gambar tersebut. Bisa juga Anda memanfaatkan buku cerita bergambar yang sudah lusuh dan tidak dipakai. Guntinglah gambar-gambar yang ada pada buku tersebut, kemudian ubahlah menjadi kartu bergambar. Daripada buku-buku menumpuk pada rak, sebaiknya Anda memanfaatkan buku yang sudah tidak dipakai dengan baik.
4. Gunakan benda-benda yang ada di sekitar untuk dibandingkan secara langsung dan tidak langsung
Untuk memberikan anak pengalaman mengenal konsep pengukuran melalui fungsi sensoriknya, manfaatkanlah benda-benda yang ada di sekitar anak dan biarkan anak membandingkannya secara langsung maupun tidak langsung.
Berikanlah aktivitas bermain bersama anak agar ia dapat membandingkan benda-benda yang bentuknya terlihat sama mungkin saja memiliki volume dan tekstur yang berbeda namun beratnya tidak sama atau garis dan kurva yang bentuknya berbeda pun mungkin memiliki panjang yang sama.
Pembinaan permainan: Ajaklah anak melakukan aktivitas bermain dengan tubuh agar ia dapat menumbuhkan kepekaan terhadap konsep pengukuran.
Agar anak dapat mengenal konsep pengukuran dan sebelum ia memahami satuan pokok yang umum, ajaklah anak bermain dengan menggunakan benda-benda yang dijadikan sebagai patokan pengukuran.
Selain itu, Anda juga dapat mengajak anak untuk tidak mengukur benda dengan alat, tetapi biarkanlah anak membandingkan benda-benda secara naluriah. Bantulah anak Anda untuk memahami konsep pengukuran dengan mudah melalui permainan-permainan sensori.