Permain dengan pola adalah permainan yang mengingatkan anak tentang peraturan yang berulang secara konstan dan merangsang kemampuan anak untuk menyimpulkan pola berikutnya.
Buat agar anak sering mengalami pola bermain dengan gerakan atau sesuatu yang konkret dalam kehidupan sehari-hari. Ini akan menjadi permainan yang efektif untuk kemampuan penalaran, daya berpikir dan perkembangan daya ingat buah hati Anda.
Pembinaan Permainan: Dengan hanya mengetahui prinsip bermain pola saja, Anda dapat dengan mudah mempraktikkannya
1. Pola dimulai dengan pola AB
Saat bermain dengan si kecil, yang terbaik adalah memulai dengan pola AB, yang merupakan jenis pola yang paling mendasar.
Pola AB adalah pola di mana suatu tindakan atau objek diulang dalam bentuk A-B-A-B. Misalnya, jika bermain blok dengan 2 macam warna, letakkan blok sesuai dengan urutan, blok merah - blok biru - blok merah - blok biru. Selain itu, jika Anda mencoba mengatur gerakan dengan pola, maka bentuknya akan berulang seperti duduk - berdiri - duduk - berdiri.
2. Jika anak sudah terbiasa dengan permainannya, tunjukkan lebih banyak pola.
Jika anak Anda sudah terbiasa dengan pola bermain AB, sebaiknya naikkan kesulitan struktur pola lalu tunjukkan padanya.
Contoh pola:
1. Pola AB
2. Pola ABB
3. Pola AAB
4. Pola ABC
5. Pola ABA
3. Ketika membiasakan diri dengan pola, bantulah anak untuk dapat membiasakan diri sambil mengekspresikannya secara verbal.
Agar anak Anda bisa mempelajari pola dengan lebih mudah, ada baiknya Anda mengekspresikannya dengan kata-kata. Pada saat ini, lebih efektif jika ibu berbicara dengan memberikan irama secara bebas.
Jika Anda bermain pola dengan menggunakan jeli warna warni, sebaiknya Anda berbicara "Jeli merah ~ jeli biru ~ jeli merah ~ jeli biru" sambil memberikan irama berulang-ulang, agar anak dapat membiasakan diri dengan polanya.
4. Mulailah dari menirukan dan meletakkannya di atas pola yang ditunjukkan
Bagus juga membiasakan diri pada pola dengan menemukan pola yang sama lalu menirukan dan meletakkannya di atas pola yang sudah terbentuk. Misalnya, jika ibu telah meletakkan biji igo putih - hitam - putih - hitam di atas papan igo, anak akan dapat meletakkan biji ijo dibawahnya sama seperti yang telah ibu susun. Tentu saja, berikan dorongan pada anak untuk dapat menirukan sambil mengekspresikannya dengan kata-kata. Si kecil akan dapat menerima pola dengan sedikit lebih mudah.
5. Setelah terbiasa dengan menirukan pola, lanjutkan ke tahap meneruskan pola.
Jika si kecil telah terbiasa menerapkan pola, sekarang sensori si kecil telah terbiasa dengan pola. Jika demikian, bagus jika Anda membantunya untuk dapat menyimpulkan dan meneruskan pola selanjutnya. Misalnya, jika menempelkan stiker warna sesuai dengan urutan pola, maka si kecil akan langsung memberitahukan warna apa selanjutnya dan menempelkannya.
6. Biarkan anak langsung membuat pola sendiri.
Jika sensori anak telah cukup terbiasa dengan pola melalui permainan, ada baiknya ia membentuk pola sendiri. Pertama-tama, bantulah ia untuk menentukan jumlah objek dalam polanya. Beritahukan padanya untuk memilih dua objek atau tiga objek dan memilih pola mana yang akan dimulai terlebih dahulu. Jika anak telah membentuk sebuah pola, beritahukan padanya tentang pola yang telah dibentuknya. Misalnya, jika Anda memberitahukan padanya, "Kakak rupanya bisa buat pola jeli merah-kuning ya,", maka anak Anda akan dapat mengenali lagi pola yang dibuatnya sendiri.



