1. Luangkan waktu setiap hari dengan anak Anda untuk mencari dan menuliskan tiga hal yang menyenangkan.
Ketika anak mencari tiga hal menyenangkan yang dilakukan hari ini, mereka akan hanya terfokus pada sisi positif dan akan mendapatkan kekuatan baru untuk memulai aktivitas yang baru. Hal ini sangat baik dikarenakan dapat lebih mengingat hal-hal yang menyenangkan dan melupakan hal-hal yang melelahkan. Jika anak Anda mengalami hal yang menyenangkan dan juga hal melelahkan di dalam kehidupannya sejak kecil, maka akan menumbuhkan afirmasi positif yang kuat pada dirinya.
2. Luangkan waktu selama 10 menit setiap hari untuk melakukan stretching (peregangan tubuh), meditasi, atau yoga.
Jika Anda merengangkan hati Anda berat, pasti Anda akan merasakan lega bukan? Tumbuhkanlah kebiasaan stretching yang menyehatkan pada anak Anda. Apa yang benar-benar dibutuhkan anak bukanlah olahraga yang lama, melainkan tubuh yang terus bergerak setiap hari. Dengan begitu kebugaran akan terjaga.
3. Tingkatkan kebiasaan membaca buku bersama dengan anak Anda.
Jika anak Anda sudah cukup umur untuk membaca buku sendiri, bacalah buku di samping anak Anda yang sedang membaca buku. Yang terpenting adalah ketika anak sedang fokus pada sesuatu, ibu juga menunjukkan perilaku sedang fokus pada sesuatu.
4. Bermain bersama anak dengan hati kosong.
Alih-alih mengajarkan sesuatu pada anak, nikmatilah bermain bersama anak seperti ibu kembali pada masa anak-anak. Benar-benar kembali menjadi polos seperti anak-anak.
Dengan anak melihat ibunya bermain dan berkomunikasi dengannya, anak akan berpikir bahwa ibunya benar-benar berada di pihaknya.
5. Amati sosok anak.
Catatlah satu hal yang baru Anda temukan pada diri anak setiap harinya. Kekuatan observasi lebih kuat dari apapun.
Anda sepertinya mengenal dengan baik anak Anda, namun Anda mudah untuk mengabaikan sesuatu yang Anda anggap wajar. Anak Anda adalah orang lain. Amatilah dan catat seperti apa sosok dan kecenderungan anak Anda dengan mikroskop cinta. Catatan ini berhubungan dengan kelekatan anak dengan Anda, dan pembentukan harga diri anak.
6. Tempelkan aturan yang harus diikuti anak di tempat yang besar dan terlihat oleh anak.
Berikan pemahanan pada anak bahwa aturan yang harus diikuti adalah aturan seluruh keluarga. Anak harus menerima bahwa aturan tersebut harus diikutinya.
Ada kalanya anak-anak sulit untuk menerima aturan sosial dan aturan hubungan pertemanan dengan teman sebayanya dan harus diterimanya secara bertahap. Namun, jika Anda membuat aturan di rumah dan menumbuhkan kebiasaan mengukuti aturan secara alamiah, maka anak akan lebih mudah menerimanya.
7. Yang terakhir, mulailah pertemuan keluarga setiap minggu.
Menurut sebuah penelitian Amerika, ciri utama keluarga yang bahagia adalah ‘memiliki waktu pertemuan secara demokratis setiap minggunya’. Ibu dan Ayah, anak-anak memiliki hak dan keterlibatan yang sama untuk mengekspresikan diri, mengutarakan pemikiran, dan ikut serta dalam pengambilan keputusan di keluarga.
Pertemuan keluarga bukanlah hal yang luar biasa. Ini adalah tempat untuk mendiskusikan hal-hal yang telah dilakukan dalam seminggu, hal-hal yang telah dilakukan dengan baik, hal-hal yang menyedihkan, hal-hal yang ingin diubah menjadi lebih baik minggu depan. Dengan mempersatukan keluarga membuat anak lebih merasakan ikatan keluarga.




