MasukDaftarHalaman Saya
Pengasuhan Anak
Memperlihatkan Acara TV/Telepon Genggam dapat Berakibat Fatal pada Anak Usia 1~3 Tahun
Dibaca 24786
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Jika Anda suka menunjukkan acara TV atau telepon genggam kepada si kecil saat Anda merasa lelah. Inilah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan.

Semua orang pasti sudah tahu bahwa TV atau telepon genggam itu tidak baik bagi anak-anak.

Tetapi agar Ayah Bunda merasa nyaman seringkali secara tidak sadar mengambil remote kontrol TV. Saat anak menangis terus-terusan, anak akan menjadi tenang ketika diberi tontonan TV.

Bagi Ibu, menunjukkan acara TV ini seperti obat manjur untuk menghentikan tangisan anak dan rasanya seperti penolong yang ampuh dalam mengasuh anak.

Menurut Ketua Komite Media Asosiasi bidang Pediatri di Amerika bernama Donald Shifrin, “Memperlihatkan acara anak-anak kepada anak berusia di bawah 2 tahun merupakan eksperimen besar yang sulit untuk dikontrol.”

Oleh karena itu, memperlihatkan acara TV kepada anak dapat berakibat fatal. Jika Anda terlalu sering memperlihatkan acara TV kepada si kecil yang sedang aktif berkembang, maka bisa saja muncul suatu masalah dalam masa tumbuh kembangnya. Hal ini karena anak mendapatkan stimulasi dengan semestinya. Ada orangtua yang berpikir bahwa TV itu tidak baik, tetapi telepon genggam/ponsel tidak apa-apa, tetapi sebetulnya hal ini tidaklah benar. Saat anak berkonsentrasi pada layar yang kecil, justru efek sampingnya bisa lebih berbahaya.

Hal yang paling dibutuhkan anak usia 3 tahun ke bawah yaitu rasa empati, kelekatan (attachment), dan interaksi dari orangtua. Tak ada yang lebih penting dari itu semua.

Jika Anda terlalu banyak memperlihatkan acara TV/telepon genggam maka kelekatan malah akan terbentuk bukan pada orangtua, melainkan pada acara TV/telepon genggam.

Hal ini dapat mengakibatkan penurunan konsentrasi, obesitas, lambatnya perkembangan komunikasi dan hubungan interpersonal anak dengan orang lain serta dampak-dampak negatif lainnya. 

Banyak orangtua yang berpikir bahwa efek samping akan muncul belakangan sehingga untuk sekarang, tidak apa-apa memperlihatkan TV kepada si kecil. Tapi, kenyantaannya dampak negatif yang tidak disadari oleh orangtua bisa saja sudah muncul dari sekarang.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Asosiasi Medis bidang Pediatri pada 1.000 balita di Jepang, hasil penelitian menunjukkan bahwa 96,6% anak-anak yang diberi tontonan TV selama 10 jam dalam sehari akan menghindari tatapan mata orangtuanya, sehingga kesimpulannya, dapat dilihat bahwa kebiasaan dapat memberikan dampak yang sangat berbahaya.

Ketika anak sudah mampu mengolah dan menilai sendiri informasi-informasi yang ditunjukkan oleh tayangan TV, maka saat itulah Anda boleh membiarkan mereka menonton TV. Ketika anak berusia 5-6 tahun ke atas, umumnya mereka sudah bisa menuangkan pola pikir mereka secara lisan dan sudah lancar dalam bercakap-cakap. Pada saat inilah, Anda boleh membiarkan mereka menonton TV. Tapi pada anak usia di bawah 5 tahun, Anda bisa memberikan tontonan dalam waktu yang terbatas dan juga sebaiknya hanya sekedar tayangan lagu dan tarian di mana si kecil dapat menggerakkan tubuhnya mengikuti irama lagu.

Kesimpulannya, sebisa mungkin jauhkan tontonan TV/paparan telepon genggam untuk anak usia 3 tahun ke bawah.

Jika Anda sudah terbiasa membiarkan si kecil duduk di depan TV, maka mulai sekarang juga buatlah panduan menonton TV yang tepat untuk anak Anda. Perlu diingat bahwa tayangan TV bukanlah pengasuh yang setia bagi anak tetapi bisa menjadi racun bagi masa tumbuh kembangnya.

Saat ini, berapa rata-rata waktu Anda memberikan si kecil tontonan TV/telepon genggam/gadget dalam sehari?

1) Pertama-tama coba renungkan kembali seperti apa kebiasaan Anda sebagai orangtua akhir-akhir ini.

2) Selanjutnya, coba pikirkan seberapa besar Anda ingin mengurangi waktu menonton dan panduan apa yang sebaiknya Anda rancang.

3) Bagikan panduan pengasuhan ini bersama suami, kakek nenek si kecil, dan pengasuh anak. Karena panduan yang diterapkan secara tidak konsisten tidak akan bisa membuat perubahan apapun.

4) Ketika Anda benar-benar sedang lelah dan tidak memiliki pilihan lain.. Coba berpikir terlebih dahulu, selain TV/telepon genggam, apakah tidak ada media lain yang lebih baik. Jika kondisinya, Anda sedang berada di samping si kecil tapi tidak bisa menemaninya bermain, maka Anda dapat memberikan permainan dengan bahan-bahan yang mudah dan bisa dimainkan sendiri seperti menempel stiker, merobek koran atau tisu, dan bermain tepung clay.

Walapun sulit, selain TV/telepon genggam, anak Anda membutuhkan permainan-permainan dengan cara lain. Apalagi untuk anak usia bayi sampai 3 tahun. Daripada memberikan sedikit tontonan, sebisa mungkin Anda tidak memperlihatkannya sama sekali, dan sebaiknya pada panduan menonton, Anda menuliskan batasan waktu berapa lama si kecil diperbolehkan melihat tayangan TV/telepon genggam dalam sehari. Karena ingatlah, semua ini demi pertumbuhan buah hati kesayangan Anda.

Bahan pertimbangan
Konten Chai's Play tidak hanya terbatas diterapkan oleh ibu saja. Ayah, anggota keluarga lain, pengasuh dan para pendidik PAUD bisa mempraktikkannya juga.
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Bagaimana dengan konten ini?