MasukDaftarHalaman Saya
Tips Permainan
Bagaimana Cara Bermain dengan Si Kecil yang Berusia 2 Tahun?
Komentar 1
Dibaca 7604
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Kadang-kadang kita lelah bermain bersama buah hati kita yang masih kecil, namun…..bagaimana caranya agar kita dapat memiliki waktu bermain yang sedikit lebih mengasikkan dan bermanfaat bagi si kecil?

Si kecil yang sudah berusia 2 tahun, sekarang ia berbicara dengan baik hingga mampu bercakap-cakap dengan ibu. Selain itu, Anda juga akan dapat melihat tumbuh kembangnya sampai pada tahap di mana ia mengusulkan permainan terlebih dahulu.

[Panduan permainan yang diperlukan bagi anak yang berusia 2 tahun]

1. Amati dengan baik gerakan, sorot mata dan ekspresi wajah anak.

Betapapun sederhana permainannya, jika dimainkan, maka Anda bisa mengamati kecenderungan anak Anda. Sangat baik jika Anda mengamati dan mengingat poin tersebut dengan baik, seperti apa yang disukai dan apa yang tidak disukai anak, kapan ia tersenyum, kapan ia memalingkan wajah, kapan ia terlihat sangat tertarik, dan jika Anda mengingat poin dengan baik, kumpulan unsur-unsur ini akan membantu Anda dalam menyesuaikan cara pengasuhan anak Anda. Misalnya, ketika anak Anda merajuk, Anda dapat mengingat kapan ia tertawa atau apa yang disukainya untuk mengalihkan perhatiannya.

Ada anak yang menyukai kertas warna, tapi ada anak yang menyukai benang wol. Ada anak yang suka duduk dan menggambar, tapi ada anak yang suka ‘gedebak gedebuk’ melempar dan melompat. Jika anak Anda masuk dalam golongan anak yang terakhir, ketika ia terlihat stres atau Anda ingin membangkitkan ‘mood’nya, bermain lompat-lompatan di tempat tidur adalah ide yang bagus.

Setiap anak memiliki kesukaan yang berbeda-beda dan merefleksikan poin-poin tersebut adalah metode pengasuhan yang tepat bagi anak Anda.

2. Meskipun anak tidak merespons, bicarakanlah mengenai sosok dan tampilan anak (gerakan, ekspresi wajah, dll) dan berikan pujian.

Anak Anda mendengar semuanya! "Wah, kakak mengendarai mobilnya dengan cepat ya?". "Kakak ketawanya sangat manis!",  "Wah, kakak sedang berusaha melakukan sesuatu ya!". Anak meningkatkan kemampuan bahasanya melalui ekspresi bahasa ayah dan ibunya. Berikan respon yang menarik di tengah-tengah permainan agar si kecil dapat menyerap perkataan ayah dan ibu.

3. Beritahukan awal dan akhir permainan.

Bukan pada saat anak bermain sendiri, tapi pada saat sedang bermain bersama ayah dan ibu, perlihatkan bahan permainannya dan beritahu padanya dengan mengatakan ”Ayo, kita mulai bermain!”. Awalnya, akan terasa canggung, namun bicaralah dengan bayi, “ Yuk kita bermain kata-kata yang menyenangkan? atau “Yuk kita bermain pok ame-ame”, akan sangat baik juga jika hal itu dilakukan sambil membuat yel-yel khusus keluarga di awal permainan. Anda dapat memberitahukan bahwa permainan akan di mulai dengan cara seperti ini, “Habis pulang kerja, ayah kangen kakak! Yuk kita mulai main~”, dan menutupnya dengan cara seperti ini, “Waaah sangat seru ya, hari ini sampai di sini dulu ya!”. Jadi, anak akan menyelesaikan permainannya dengan merasakan awal dan akhir permainan, sehingga akan lebih berkesan.

Ibu juga, beritahukan “Permainan di mulai!”, “Permainan selesai~”, pada waktu yang sudah ditentukan, sehingga jika Anda memiliki waktu tersendiri untuk bermain bersama, Anda akan memiliki manajemen waktu yang lebih baik dan anak Anda juga akan menyukainya. Misalnya, jika Anda sudah memutuskan bahwa pukul 16.30~17.00 adalah waktu di mana ibu harus bermain dengan anak!, maka Anda harus memutar otak, hanya fokus bermain pada saat itu, sehingga ibu menjadi lebih aktif dalam permainan anak dan tidak akan menunda-nunda dengan alasan sibuk. Untuk ide permainan, jika Anda melihat di Chai’s Play, permainan yang bisa Anda lakukan bersama si kecil, tidak ada batasnya!

4. Pada awalnya, meskipun baik memperlihatkan contoh yang diberikan oleh ayah dan ibu, tetapi sebaiknya sedikit demi sedikit Anda menarik diri dan mengarahkannya untuk berinisiatif dan melakukan permainan sendiri.

5. Saat si kecil tidak mendengarkan Anda, bagaimana jika Anda mendekatinya dengan permainan? Pikirkanlah hal tersebut.

Misalnya, jika si kecil susah makan, letakkan mainan kesukaannya, dan berkata “Si beruang juga makan satu sendok ya~~, lalu Bunda juga makan satu sendok, kemudian kakak juga makan satu sendok ya?”, Apakah dengan permainan yang sederhana ini, mungkin dapat mengatasi masalah anak yang tidak mau mendengarkan Anda? Coba pikirkanlah hal tersebut, maka akan sangat membantu.

6. Jangan kecewa meskipun anak Anda tidak memberikan respon yang hebat seperti yang diharapkan ayah dan ibu.

Perkataan ayah dan ibu, sorot mata, tekstur bahan, semua diterima oleh anak sebagai hal yang ajaib dan menarik, tetapi tidak diikuti dengan banyak ekspresi. Jadi jangan kecewa jika respon anak sedikit kurang baik, dan ingatlah kapan ia tertawa dan kapan ia tersenyum! Karena sebenarnya, ekspresi tersebut menunjukkan bahwa ia benar-benar bahagia. Kemudian kebahagiaan itu menumpuk dan menumpuk menjadi kelekatan dengan ayah dan ibu dan ayah, menjadi harga diri, menjadi sumber energi bahagia yang mampu mengatasi saat-saat sulitnya.

7. Ada baiknya jika Anda mendeteksi sosok anak (gerakan, ekspresi wajah, dll) yang Anda temukan saat bermain lalu catat satu persatu.

Berbagilah cerita tentang apa yang dirasakan ketika si kecil bermain dengan ayah dan ibu. Saat si Kakak bermain ini, pada poin inilah, ia menyukainya dan tertawa! Dengan cara ini, bagus juga jika Anda berbagi cerita tentang apa yang telah dipelajari. Penting agar ibu dan ayah saling membantu, bersama-sama mengisi energi dalam mengasuh anak. Jika ibu dan ayah saling berbagi cerita mengenai hal-hal sepele yang ditemukan dari mengamati si kecil, maka perasaan keluarga yang bersama-sama mengasuh anak akan menjadi semakin kuat. 

Bahan pertimbangan
Konten Chai's Play tidak hanya terbatas diterapkan oleh ibu saja. Ayah, anggota keluarga lain, pengasuh dan para pendidik PAUD bisa mempraktikkannya juga.

Sumayyalebih dari 3 tahun yang lalu
Saya senang sekali setiap membaca artikel-artikel di Aplikasi Chais Play. Sangat membantu saya memandang dengan cara lain dalam pengasuhan anak. Terimakasih telah menyediakan konten konten bermanfaat 😊
Lihat komentar lain
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Bagaimana dengan konten ini?