MasukDaftarHalaman Saya
Kisah Ayah Bunda
Waspadai Saat Mengunggah Foto-Foto Anak Berikut di Sosial Media!
Komentar 1
Dibaca 10057
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Pertimbangkan kembali saat Anda mengunggah foto-foto anak seperti berikut!

Kita hidup di zaman yang sepertinya sudah biasa untuk mengunggah keseharian kita di sosial media. Saat kita mengunggah foto ulang tahun anak, memakai pakaian yang baru, atau saat keluarga Anda berwisata ke kebun binatang terlihat wajar, apakah ada foto-foto anak yang justru bukan menjadi kenangan indah yang diabadikan, tapi malah menyakiti perasaannya? Atau lebih parahnya, bahkan membuat anak menjadi 'mangsa' para penjahat?

Bukankah lebih baik menyimpan kenangan di album foto keluarga Anda saja, ketimbang dilihat oleh jutaan orang. Pertimbangkan kembali saat Anda mengunggah foto-foto anak seperti berikut!

1. Foto saat mandi

Foto anak ketika ia telanjang, terutama saat bagian privat tubuhnya terlihat, tidak sebaiknya menjadi konsumsi publik. Jika sampai foto tersebut jatuh ke tangan yang salah dan disalahgunakan, anak bisa menjadi target para pelaku pornografi dan pedofil. Tanyakan kembali pada diri Anda: Apakah Anda bersedia jika foto Anda yang sedang telanjang dan mandi dilihat oleh orang-orang lain? Hal serupa juga berlaku untuk foto anak saat sedang ganti popok atau sedang menyelesaikan urusannya di toilet.

2. Foto yang memuat detail pribadi

Kadang orangtua tanpa sadar mengunggah foto rapor anak, nilai ujian, atau prestasi lainnya yang membanggakan. Namun, kita benar-benar tidak tahu siapa yang akan menyalahgunakan informasi-informasi ini untuk tujuan yang salah. Karena itu, lindungilah anak-anak Anda dengan tidak membagi nama lengkap, alamat, sekolah, rutinitas mereka di sosial media. Jika Anda ingin mengunggah foto anak Anda saat di sekolah, Anda bisa menutup/menyamarkan nama sekolah/informasi pribadi lainnya.

3. Foto yang mempermalukan anak

Jika menurut Anda foto yang akan Anda unggah dapat mempermalukan anak (sekarang atau di masa depan), ada baiknya untuk tidak membagi foto tersebut di media sosial. Konsekuensinya bisa berakibat jangka pendek dan jangka panjang. Anak Anda masih balita sekarang dan tidak menganggap fotonya hal yang memalukan. Tetapi ketika ia beranjak dewasa, segalanya bisa berubah. Bukan hanya Anda mempertaruhkan kepercayaan anak terhadap Anda sebagai orangtua, tapi pada kasus yang parah, gejala depresi juga bisa terlihat pada anak.

4. Foto yang berpotensi menjadi umpan bullying

Foto-foto yang kelihatannya biasa-biasa saja bisa memberi pengaruh terhadap kehidupan sosial anak. Misalnya, foto yang mengekspos kelemahan/kekurangan anak, nama-nama panggilan yang konyol, foto anak yang sedang ketakutan terhadap sesuatu, mungkin saja dapat menjadi bahan ejekan teman-temannya terhadap anak Anda.

5. Foto kelompok/foto anak-anak lainnya, tanpa persetujuan orangtua mereka.

Sebelum Anda mengunggah foto pesta ulang tahun anak Anda dan menge-tag setiap anak/orangtua pada foto, ada baiknya jika Anda bertanya dulu kepada orangtua teman-temannya, apabila mereka tidak keberatan jika foto anaknya diunggah di sosial media. Setiap orang memiliki prinsip masing-masing untuk memperlihatkan wajah anak-anak mereka di sosial media atau tidak. Hormatilah prinsip orang lain juga.

----

Kesimpulannya, pastikan untuk tidak mengekspos terlalu banyak informasi pribadi anak Anda yang berkemungkinan merusak privasi mereka, atau yang lebih buruk, mempertaruhkan keselamatan mereka. Adalah hak Anda untuk mengunggah atau tidak mengunggah foto-foto anak Anda. Poin-poin di atas tentulah bisa Anda gunakan sebagai referensi. Semoga bermanfaat!

Bahan pertimbangan
Konten Chai's Play tidak hanya terbatas diterapkan oleh ibu saja. Ayah, anggota keluarga lain, pengasuh dan para pendidik PAUD bisa mempraktikkannya juga.

isniatisaridewihampir 2 tahun yang lalu
Paling sepakat di poin 5, saya yg punya prinsip gak menggunggah foto ehh malah sama orang lain di posting tanpa persetujuan. Ambyar 💔
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Bagaimana dengan konten ini?