MasukDaftarHalaman Saya
1 / 2
Kartu Permainan
Pertimbangkan Barang-barang ini Saat Mempersiapkan Kelahiran Si Kecil
Dibaca 9118
Sedia payung sebelum hujan. Saat due date sudah mendekati, siapkanlah barang-barang penting untuk menyambut kelahiran sang buah hati, baik itu untuk Anda maupun untuk si kecil!

[Para Ibu! Siapkan ini!]

1. Bantal menyusui 

Bayi yang baru lahir menyusui dalam waktu yang lama (rata-rata di atas 20 menit) dan frekuensinya sering. Untuk menjaga kesehatan pinggang dan pergelangan tangan ibu, siapkanlah bantal menyusui. Jika tidak punya bantal khusus menyusui, paling tidak siapkan bantal biasa untuk menyangga tubuh bayi saat menyusui.

2. Bantal donat

Bantalan berbentuk donat akan sangat amat membantu mengurangi rasa nyeri di bagian perineum jika ibu melahirkan dengan cara normal.

3. BH menyusui

Siapkanlah bra menyusui untuk memudahkan proses menyusui.

4. Breast pad (pad penyerap ASI)

Siapkan pad ini untuk menyerap ASI yang bocor agar tidak sampai tembus ke pakaian ibu.

5. Pembalut khusus pascamelahirkan

Siapkan pembalut untuk menampung darah yang keluar selama masa nifas. Pembalut khusus pascamelahirkan panjang dan lebar karena dibuat khusus untuk menampung dalam jumlah banyak. Anda juga bisa menggunakan pembalut ukuran panjang (overnight) yang dijual di pasaran.

6. Pakaian dalam & kaos kaki

Agar tidak mudah masuk angin, siapkan pakaian dalam dan kaos kaki. Baik juga mempersiapkan kardigan tipis untuk menjaga kehangatan tubuh.

7. Suplemen penambah darah (zat besi)

Karena tubuh kehilangan banyak darah setelah melahirkan, jangan lupa untuk terus mengkonsumsi suplemen zat besi.

8. Pompa ASI

Pompa ASI sangat membantu saat bayi masih kesulitan mengenyot langsung atau untuk menstimulasi payudara ibu agar produksi ASI semakin lancar.

9. Wristband (pelindung pergelangan tangan)

Proses persalinan melemahkan otot dan tulang ibu. Karena itu, siapkan wristband untuk melindungi pergelangan tangan ibu, terutama yang harus bolak-balik menggendong dan menyusui si kecil.

10. Obat kumur

Banyak ibu yang mengalami nyeri pada gusi setelah melahirkan, dan tidak nyaman saat menyikat gigi. Siapkan obat kumur untuk berjaga-jaga.


[Siapkan ini untuk adik bayi!]

1. Pakaian bayi

Pilihlah baju dari bahan katun yang nyaman saat menyentuh kulit bayi yang sensitif.

2. Kain bedong

Kain bedong baik untuk membuat bayi merasa nyaman (seperti di dalam perut ibu) dan menjaga kestabilan temperatur tubuh.

3. Selimut bedong

Karena bayi sensitif terhadap perubaha suhu udara, ada baiknya menyiapkan setidaknya satu buah ketika Anda harus menggendong bayi keluar rumah (misalnya pergi imunisasi, dll).

4. Sarung tangan & kaki

Karena tangan bayi masih bergerak secara refleks dan tubuhnya dapat tercakar oleh kuku tangannya sendiri, siapkan sarung tangan dan kaki.

5. Jumper, kaos kaki, & topi

Jumper bayi praktis dipakaikan ke bayi saat keluar rumah karena tidak ribet untuk dipakai dan dilepas, apalagi ketika harus ganti popok di tempat umum. Jangan lupa siapkan juga topi dan kaos kaki untuk menjaga suhu tubuh bayi agar tetap stabil.

6. Saputangan

Ini benda yang paling banyak dipakai oleh bayi yang baru lahir. Fungsinya serbaguna, mulai dari menyeka wajah, gusi sampai mengelap sisa-sisa susu yang menempel di kulit. Siapkan dalam jumlah yang cukup agar tidak kekurangan.

7. Popok & baby wipes

Bayi yang baru lahir bisa ganti popok lebih dari 10 kali sehari! Siapkanlah popok yang banyak (bisa pospak atau popok kain). Siapkan juga baby wipes (tisu basah) yang bisa dipakai untuk menyeka pantat bayi.

8. Perlengkapan mandi bayi

Pilihlah produk mandi bayi yang aman untuk kulit sensitifnya, termasuk bak mandi, handuk, dll.

9. Botol susu & dot

Anda tidak akan tahu apakah bayi Anda nanti bisa full ASI atau harus menggunakan botol susu. Karena itu, paling tidak siapkan 1 botol susu dan dotnya untuk berjaga-jaga.

10. Termometer bayi

Bayi yang baru lahir memiliki suhu tubuh yang lebih tinggi dibandingkan suhu tubuh orang dewasa. Meskipun demikian, ukurlah suhu tubuh bayi secara berkala.

Bahan pertimbangan
Konten Chai's Play tidak hanya terbatas diterapkan oleh ibu saja. Ayah, anggota keluarga lain, pengasuh dan para pendidik PAUD bisa mempraktikkannya juga.
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Bagaimana dengan konten ini?