MasukDaftarHalaman Saya
Pengasuhan Anak
Berdialog dengan Bayi Ternyata Lebih Mudah daripada yang Anda Pikirkan
Dibaca 7532
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Hal yang paling penting bagi perkembangan otak bayi adalah percakapan yang diperdengarkan oleh ayah dan ibu. Apa sajakah teknik percakapan yang efektif bagi perkembangan otak bayi?

Saat ini, berbagai jenis produk mengenai perkembangan otak anak dapat dengan mudah ditemukan, membanjiri toko buku atau internet. Jika Anda hanya berakhir dengan menempelkan stiker dan menandai sendiri dengan pulpen warna/stabilo, buku-buku permainan yang berhubungan dengan area permainan yang sesuai dengan peran otak kanan dan otak kiri, ternyata Anda bisa kesulitan mengharapkan manfaat yang nyata.

Sebenarnya, tim Profesor Jeffrey Brosco dari American Academy of Child and Adolescent Medicine, Miami Miller School of Medicine di Amerika Serikat, membagi bayi yang berusia 12-25 bulan menjadi 2 kelompok kemudian memperlihatkan DVD video untuk perkembangan otak yang dijual di pasaran. Hasil tes perkembangan bahasa malah menunjukkan hal yang sebaliknya, bahwa bayi yang lebih dulu terpapar oleh DVD video perkembangan otak, perkembangan bahasanya lebih lambat.

Hal yang penting bagi perkembangan otak bayi adalah percakapan ayah dan ibu!

Perkembangan otak anak mencapai pertumbuhan yang lengkap bukan melalui memaksakan anak belajar buku permainan yang dikemas apik, melainkan tergantung pada rangsangan percakapan apa yang diberikan, sorot mata dan perasaan yang anak lihat dari orangtuanya.

Jadi, metode percakapan apa yang harus digunakan, yang efektif dapat merangsang anak yang masih belum ‘nyambung’ jika di ajak berbicara?

▸ Lancar jalan karena ditempuh lancar kaji karena diulang, ‘efek repetisi’.

Sesuatu hal yang diulang terus menerus akan membuat kita menjadi lancar. Sebenarnya bagi bayi, karena kata ‘ayah/papa’ atau ‘bunda/ibu/mama’ sering dimunculkan secara alamiah, maka saat bayi mengucapkan kata-kata pertama, ia akan mengatakan ‘ayah/papa’ atau ‘bunda/ibu/mama’. Perdengarkan kata-kata yang baik dan benar secara berulang-ulang dengan tepat. Jika anak mencapai usia lebih dari 3 tahun, tiba-tiba akan terjadi “ledakan bahasa” di mana dalam waktu yang singkat, tanpa sadar perbendaharaan kosakatanya akan bertumbuh dengan pesat, dan ia akan dapat bercerita dengan kata-kata yang baik yang telah diperdengarkan oleh ayah dan ibunya.

▸ Kenalkan dengan baik terlebih dahulu berbagai tiruan bunyi!

Dalam kehidupan sehari-hari, kecuali dalam situasi tertentu, Anda tidak akan menggunakan percakapan yang mencakup tiruan bunyi (onomatope). Karena itulah, jika Anda tidak dengan sengaja menggunakan tiruan bunyi untuk berbicara dengan bayi, maka pengalamannya mendengarkan berbagai kosakata akan berkurang.

Sebaiknya, sering gunakan juga ekspresi tiruan bunyi yang ada di buku cerita bergambar bayi dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, perdengarkan kata-kata seperti “Wah, hujannya turun rintik rintik ya” daripada hanya sekedar "Wah, hujannya turun ya".

▸ Perlu pertanyaan yang bisa merangsang anak untuk melakukan pengamatan!

Butuh waktu lama bagi anak yang baru belajar bicara untuk mengungkapkan dengan tepat apa yang dipikirkannya. Ini karena jumlah kata yang bisa diekspresikannya sesuai dengan pertumbuhannya, secara umum terbatas. Namun, Anda tidak perlu membatasi pertanyaan Anda hanya pada bahasa yang bisa diekspresikan oleh bayi.

Jangan berhenti pada ucapan, "Wah hujan ya", tetapi perdengarkan pertanyaan yang dapat membuat bayi melihat, merasakan dan berpikir lebih jauh lagi, seperti " Bagaimana ya bunyi hujan saat ada guntur?" atau seperti “Apakah tomat merah ini rasanya sama dengan stoberi?".

▸ Diperlukan kesabaran dan dorongan!

Bayi yang pertama kali menggunakan sendok bisa membutuhkan waktu lama untuk memasukkan satu sendok makanannya dalam mulut lalu memakannya.

Meskipun ia makan sedikit lebih lama, dan kadang kala membuat Anda terlambat datang memenuhi janji/undangan, sebisa mungkin buatlah si kecil agar dapat mengalami melakukan sesuatu sendiri. Selama bayi gigih menghadapi tantangan, selama itu pula dibutuhkan kesabaran ayah dan ibu untuk menunggunya, dan juga beri tatapan mata penuh kehangatan dan kata-kata "Ibu dan ayah sedang mendampingi dan mendukungmu”.

Dengan rasa percaya diri, mengeksplorasi sekitarnya dan bertindak sendiri, bayi dapat memberikan rangsangan yang efektif ke otak.

Bahan pertimbangan
Konten Chai's Play tidak hanya terbatas diterapkan oleh ibu saja. Ayah, anggota keluarga lain, pengasuh dan para pendidik PAUD bisa mempraktikkannya juga.
Bagikan artikel ini kepada orang-orang yang Anda sayangi.
Copy link
Bagaimana dengan konten ini?