Karena tidak terbiasa, sangat wajar bagi para ayah untuk merasakan kesulitan saat berpartisipasi dalam mengasuh anak. Ada kalanya para ibu pun tidak mengerti mengapa ayah seperti itu. Tetapi perasaan sulitnya ayah untuk mengurus anak, semua ada alasannya.
Inilah 3 alasan terbanyak mengapa para ayah merasa sulit untuk mengurus anak.
3 Alasan Sulitnya Bagi Para Ayah untuk Mengurus Anak
1. “Sudah niat untuk mengajak anak bermain, tapi anak mencari Bundanya terus”
'Anak maunya sama Bunda saja' bisa jadi sebetulnya hanya kesimpulan yang ayah buat sendiri. Memang benar anak cenderung lebih dekat dengan ibunya, tetapi itu wajar terjadi karena waktu ayah yang dihabiskan bersama anak relatif lebih singkat.
Sama juga logikanya, anak yang lebih banyak menghabiskan waktu bersama ayahnya secara alami akan lebih dekat dengan ayah. Jika selama ini Anda merasa anak lebih dekat dengan ibunya, maka mulailah dari sekarang membangun kebersamaan bersama si kecil. Dijamin setiap Anda pulang kantor, anak akan kegirangan menyambut kedatangan Anda dengan hangat.
2. “Anak saya masih kecil, tidak banyak yang bisa dilakukan”
Cepat pun, anak baru bisa diajak bermain menendang bola saat mereka menginjak usia 5-6 tahun. Hanyalah prasangka belaka jika para ayah berpikir tidak ada yang bisa dilakukan bersama sebelum anak menginjak usia itu. Keakraban dengan ayah harus dimulai sejak mereka masih bayi agar nantinya saat usia tersebut tiba, mereka benar-benar bisa diajak main bola bersama-sama. Jika saat itu tiba-tiba Anda mendekatinya dan berusaha mengakrabkan diri, jangan salahkan jika anak akan mencari ibunya saja dan menolak gandengan tangan Anda.
Justru banyak yang bisa dilakukan ayah saat anak masih kecil dan saat ini adalah saat yang tepat untuk membangun kelekatan Anda dan anak. Anda bisa melakukan hal-hal mudah seperti mengganti popoknya atau memberinya susu untuk membangun ikatan kasih sayang dengan buah hati Anda. Sentuhan ayah akan membantu anak untuk membangun kestabilan emosinya.
3. “Pertama kali punya anak, kadang bingung mesti berbuat apa”
Jika Anda baru pertama kali menjadi ayah, begitupun istri Anda. Ia juga pertama kali menjadi ibu. Tidak ada yang langsung terbiasa mengurus anak dari awal. Semakin Anda peduli dan berpartisipasi, maka dengan sendirinya Anda pun akan menjadi berpengalaman.
Ketrampilan Anda mengasuh anak akan berbeda tergantung dari seberapa kuat kemauan Anda untuk berpartisipasi dan tentunya seberapa banyak Anda benar-benar berpartisipasi. Tantang diri Anda untuk menjadi seorang master dalam mengasuh anak. Ingatlah bahwa pada akhirnya, anak dan Anda akan merasakan manfaat yang sangat besar.