로그인회원가입주문배송조회마이페이지
Anak yang Masih Kuat Sifat Egosentrisnya Harus Belajar Memahami Perasaan Orang Lain
사회성
만 4세
Kini si kecil mulai menikmati waktu dan kegiatan yang dilakukannya bersama orang lain. Jika anak ingin mempertahankan hubungan sosial yang mulus dengan teman-temannya, ia perlu memahami perasaan orang lain juga.

Anak Anda semakin banyak mempelajari keterampilan untuk membangun hubungan yang baik dengan teman-teman sebayanya.

Namun dalam proses ini, si kecil yang sifat egosentrisnya masih kuat, cenderung sering mengalami konflik saat membangun hubungan tersebut. Mungkin wajar bagi seorang anak untuk masih memiliki sifat egosentris pada usia ini.

Tetapi alih-alih membiarkannya apa adanya, anak membutuhkan bantuan orangtua untuk membangun karakter yang sehat, dan lebih matang secara emosional.

Mengapa si kecil yang bersikap egosentris membutuhkan permainan emosi?

1. Anak perlu pengalaman untuk mengendalikan emosi diri

Anak merasakan banyak emosi dan tidak berpengalaman dalam mengendalikan perasaan-perasaan itu. Itu sebabnya ia melakukan hal-hal yang tidak memandang posisi atau perasaan orang lain. 'Permainan emosi', membantu anak untuk mengendalikan perasaannya sendiri dan memberikan waktu untuk menjadi lebih stabil secara emosional.

2. Saat orang tua berempati, empati anak berkembang

Orangtua adalah cermin anak. Jika orangtua dapat memperlihatkan emosi dan mengendalikannya dengan bijak, anak pun akan tumbuh dengan meniru perilaku Anda. Bantu anak Anda mengembangkan kemampuan emosinya melalui 'permainan emosi' bersama orangtua atau pengasuhnya.

3. Mengembangkan kemampuan regulasi diri

Jika anak Anda sering berlatih belajar mengendalikan emosinya dan mengendalikan perilakunya, kemampuan regulasi dirinya akan meningkat secara signifikan. Pengembangan regulasi diri, dalam jangka panjangnya, sangat berkaitan erat dengan kemampuan belajar anak, sehingga lebih baik untuk dikembangkan secara perlahan mulai dari sekarang.

Ada perasaan positif dan perasaan negatif, tetapi tidak ada yang salah saat merasakan emosi-emosi tersebut. Tetapi perilaku-perilaku buruk yang muncul dipicu dari emosi negatif, secara moral bermasalah, dan membutuhkan kendali/batasan.

Pahami perasaan anak Anda secara, lalu bantu anak untuk mengembangkan kemampuan untuk mengekspresikan dan mengendalikan perasaannya dengan cara yang sehat.

Temuilah tips pengasuhan dan kurikulum permainan kami untuk membantu si kecil belajar memahami dan mengendalikan emosinya!